Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Komunis

29 September 2018   14:40 Diperbarui: 29 September 2018   16:52 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: matamatapolitik

Setiap kali orang berbeda dengan penguasa
dituduh sebagai kader partai komunis indonesia

itulah senjata pembunuh nomer satu zaman itu
lalu diancam akan di penjara di pulau buru
cara licik penguasa orde baru setiap waktu

fitnahan komunis adalah cara untuk mengganjal
agar rakyat tak berani melawan penguasa frontal
ketidakpuasan rakyat tersimpan di bawah bantal
setiap waktu hidup selalu hanya pengalaman kesal

kini tatkala zaman telah berubah terbuka drastis
rakyat tak lagi bisa diperlakukan dengan bengis
apalagi dipojokkan dengan tuduhan antek komunis
karena sesungguhnya ideologi ini nyaris telah habis
negara tak mungkin lagi ditata dengan sistem fasis

tapi mengapa yang sok mengaku agamis membuka luka
suka menuduh komunis kepada lawan politik yang berbeda
menyamakan komunis dengan ateis sungguh mengada-ada
mengaku agamis perilakunya sering abaikan sang pencipta
sedangkan yang difitnah komunis justru mencintai sesama
pemfitnahlah yang sesungguhnya ateis berkedok agama

***
Solo, Sabtu, 29 September 2018, 14:21
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun