Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidur Lebih Penting dari yang Anda Pikirkan

2 Februari 2024   10:16 Diperbarui: 2 Februari 2024   10:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: eCentral

Penelitian baru menyoroti konsekuensi emosional dari kurang tidur.

Tentu saja, tidur memainkan peran penting dalam kesejahteraan fisik dan mental, dan penelitian secara konsisten menekankan pentingnya hal tersebut. Kekurangan tidur kronis telah dikaitkan dengan berbagai konsekuensi emosional, memengaruhi suasana hati, kognisi, dan kesehatan mental secara keseluruhan.

1. Pengaturan Suasana Hati: Tidur sangat penting untuk mengatur emosi dan menjaga suasana hati tetap stabil. Kurang tidur dapat menyebabkan mudah tersinggung, perubahan suasana hati, dan peningkatan kerentanan terhadap stres. Hal ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan reaksi emosional dan kesulitan dalam menghadapi situasi yang menantang.

2. Stres dan Kecemasan: Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon stres, seperti kortisol. Kurang tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan meningkatnya kecemasan dan berkurangnya kemampuan untuk mengelola stres secara efektif.

3. Fungsi Kognitif: Tidur sangat penting untuk fungsi kognitif seperti perhatian, memori, dan pengambilan keputusan. Kurang tidur dapat mengganggu fungsi-fungsi ini, menyebabkan kesulitan dalam berkonsentrasi, belajar, dan membuat penilaian yang baik.

4. Ketahanan Emosional: Individu yang cukup istirahat umumnya lebih tangguh secara emosional dan lebih siap menghadapi kemunduran. Sebaliknya, kurang tidur dapat mempersulit Anda untuk bangkit kembali dari pengalaman negatif dan dapat berkontribusi pada pandangan hidup yang negatif.

5. Interaksi Sosial: Kurang tidur dapat memengaruhi interaksi sosial dan keterampilan komunikasi. Kelelahan dapat menyebabkan kesulitan dalam menafsirkan isyarat sosial, mengenali emosi orang lain, dan merespons dengan tepat, yang dapat membuat hubungan menjadi tegang.

6. Pemrosesan Emosional: Selama tidur, otak memproses dan mengkonsolidasikan pengalaman emosional. Kurang tidur dapat mengganggu proses ini, sehingga sulit untuk mengatasi dan mengintegrasikan emosi secara efektif.

7. Gangguan Psikiatri: Masalah tidur kronis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mood, seperti depresi dan gangguan bipolar. Gangguan tidur sering kali terjadi bersamaan dengan berbagai kondisi kejiwaan, dan mengatasi masalah tidur dapat menjadi aspek penting dalam pengobatan.

Mempertimbangkan konsekuensi emosional dari kurang tidur, menjadi jelas bahwa memprioritaskan kebersihan tidur yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan mental yang optimal. Menetapkan pola tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang kondusif, dan mengatasi gangguan tidur yang mendasarinya merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan emosional.

***
Solo, Jumat, 2 Februari 2024. 10:06 am
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun