Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dongeng | Raja yang Tamak

12 November 2023   06:31 Diperbarui: 12 November 2023   07:02 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Playground AI

Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang raja yang sangat tamak. Raja ini memiliki segalanya: kekayaan, kekuasaan, dan kemewahan. Namun, tidak peduli berapa banyak harta yang dimilikinya, raja ini selalu merasa bahwa dia ingin lebih.

Raja yang tamak ini selalu meminta pajak yang sangat besar dari rakyatnya, bahkan ketika mereka sudah kesulitan untuk memenuhinya. Dia mengumpulkan harta dan harta, tetapi tak pernah merasa puas. Ia ingin memiliki segalanya dan menjadi raja terkaya di dunia.

Salah satu penasihatnya, seorang bijak yang baik hati bernama Rama, mencoba untuk memberikan nasihat pada raja. Dia berkata, "Tuanku, kekayaan dan kekuasaan adalah hal yang penting, tetapi jika Tuanku terus menerus mengejar lebih banyak, Anda mungkin kehilangan segalanya. Rakyat kita menderita akibat pajak yang terlalu tinggi, dan ini akan merusak kerajaan."

Namun, sang raja hanya tertawa dan mengabaikan nasihat Rama. Dia terlalu terobsesi dengan harta dan kekayaan untuk mendengarkan siapapun. Dia bahkan memerintahkan agar pajak ditingkatkan lagi.

Ketika berita tentang ketamakan raja menyebar, rakyat mulai marah. Mereka merasa diperlakukan dengan sangat tidak adil dan hidup dalam penderitaan. Akhirnya, para rakyat bersatu dan memutuskan untuk menghadapi raja yang tamak ini.

Mereka melakukan protes dan mogok kerja, menuntut perubahan. Rama memimpin gerakan ini dan berbicara kepada rakyat tentang pentingnya keadilan dan kesejahteraan bersama.

Akhirnya, raja yang tamak ini menyadari bahwa ia telah mengabaikan kesejahteraan rakyatnya demi harta dan kekayaan semata. Dia mulai merasa bersalah dan memutuskan untuk mendengarkan nasihat Rama. Raja ini mengurangi pajak, membagikan kekayaan kepada yang membutuhkan, dan bekerja sama dengan rakyat untuk membangun kerajaan yang lebih adil dan makmur.

Kisah raja yang tamak ini menjadi pelajaran bagi semua orang bahwa tamak dan serakah tidak akan membawa kebahagiaan sejati. Kesejahteraan rakyat dan keadilan harus selalu menjadi prioritas bagi seorang pemimpin.

***
Solo, Minggu, 12 November 2023. 6:24 am
Suko Waspodo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun