Mohon tunggu...
Sukmasih
Sukmasih Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Resmi

Menulis berbagai hal dari sudut pandang kajian ilmu komunikasi. Belajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Determinan Politik Luar Negeri Indonesia di Masa Pandemi dan Sentimen Laut China Selatan

17 Oktober 2020   12:01 Diperbarui: 20 Oktober 2020   01:14 12417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: biro pers setpres / diolah pribadi untuk kompasiana

Sementara itu keadaan ekonomi dunia semakin memburuk. Menurut laporan CNBC Indonesia pada 17 September 2020, menuliskan 45 negara yang masuk ke dalam daftar negara yang mengalami resesi.

Ke-45 negara tersebut adalah Afrika Selatan, Albania, Angola, Arab Saudi, Argentina, Austria, Bahrain, Barbados, Belanda, Belgia,  Belize, Brasil, Ekuador, Filipina, Finlandia, Guyana Khatulistiwa, Hong Kong, Inggris, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Latvia, Lebanon, Lituania, Makau, Meksiko, Mongolia, Palestina, Peru, Portugal, Republik Ceska, Singapura, Slowakia, Spanyol,  Sudan, Swiss, Thailand, Tunisia, Ukraina, Venezuela, Yunani dan Selandia Baru.

Kehadiran obat dan vaksin untuk Covid-19 menjadi asa bagi seluruh umat manusia. Rasanya, sangat minim kemungkinan untuk keluar dari situasi krisis tanpa adanya obat atau vaksin Covid-19. Oleh karena itu, negara-negara di dunia berusaha keras untuk menemukan vaksin Covid-19.

1.  Vaksin dan Negara Polisi Dunia
Terdapat beberapa negara yang berhasil membuat formula vaksin Covid-19, diantaranya Inggris berhasil dengan produk eksperimental tim Universitas Oxford, yang disebut “ChAdOx1 nCoV-19”.

Kandidat vaksin Corona Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan obat asal China juga menunjukkan hasil, Sinovac Biotech mengembangkan vaksin bernama CoronaVac. Rusia turut menyusul dengan Vaksin Gamaleya. Amerika Serikat juga sukses dengan vaksin yang dikembangkan bioteknologi Moderna.

Terdapat empat negara yang gencar mengembangkan vaksin, Inggris, Rusia, Amerika Serikat, dan China. Perlu dicatat, bahwa Inggris dan Amerika Serikat adalah negara yang memiliki ambisi untuk menjadi polisi dunia. 

Inggris pernah menjadi negara polisi dunia, imperialisme yang Inggris lakukan merupakan bukti kuat bahwa Inggris mencoba mengklaim kekuasaan tertinggi atas negara-negara di dunia.

Kemudian dilanjutkan dengan Amerika Serikat yang mengusai ekonomi dunia dengan kekuatan dollar-nya. Sebelum menguasai sistem ekonomi dunia, sejarah mencatat bahwa Amerika turut melakukan penjajahan atas negara-negara di dunia.

Rusia sebagai negara yang sempat dikuasai hegemoni pemikiran Marxisme-Leninisme turut menjadi bagian dari negara dengan ambisi menjadi polisi dunia. Lalu bagaimana dengan China?

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, China mulai menantang Amerika Serikat dalam perang dagang yang sengit. Nilai mata uang Yuan terus menantang Dollar Amerika.

Dalam tataran politik dan kekuasaan dunia kontemporer hari ini, menguasai ekonomi dunia adalah awal untuk menjadi polisi dunia. Lalu, apa hubungan pembahasan kekuasaan negara polisi dunia dengan penyediaan vaksin Covid-19?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun