Dalam sebuah perjamuan,
Sarminah menjadi perempuan pengobral
Baca juga: Politik Cinta
sesekali menjatuhkan tubuhnya dalam pangkuan
lelaki-lelaki parlente dengan saku bengkak penuh uang
Sarminah kian binal menggerakkan pinggulnya yang sintal
Baca juga: Sajak Rayuan
kesana kesini mulutnya mengobral rayuan
ia tak peduli pada kutangnya yang koyak
bahkan sengaja membuat mata terbelalak
semua demi saweran yang banyak
karena dibenaknya hari ini mungkin takkan terulang
untuk menghidupi anak-anak tersayang
Tetapi jauh direlung hati terdalam, ia menangis
mengeluh tanpa suara atas apa yang terjadi
Gustiiii, kulo manut njenengan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!