Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Agen Mossad Itu Tawarkan Kerjasama

7 Desember 2012   14:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sigit kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Betul. kamera itu memang hanya diaktifkan dalam situasi darurat. Biasanya sih dimatikan demi privasi. Eh, bagaimana saudara Shlomo bisa menebak?"

Agen Mossad itu tertawa. "Sejak tadi aku sudah merasa heran, kenapa Anda menghidupkan lampu dan juga kipas angin, hanya beberapa saat setelah aku masuk. Anda tahu, sebagaia agen rahasia kita tak bisa menyepelekan hal kecil yang terkesan tidak berguna bukan? Dan ternyata benar. Anda menghidupkan kamera pengintai, hehehe..."

Sigit tersenyum. Tangan kanannya memegang telinga. "Mmmm... Maaf... Sebentar," dia memberi isyarat kepada Aleesha dan Shlomo. "Ya? ... Baik ... Baik ... Dimengerti pak ... Siap ... Siap.... Siap pak..." Sigit lalu menatap Aleesha dan Shlomo. "Jika tak keberatan, Anda berdua diundang ke kantor untuk mendiskusikan hal ini. Di luar sudah menunggu mobil untuk mengantar kita..."

Aleesha dan Shlomo mengangguk dan mengikuti Sigit.

Di luar, udara cerah. Samar terdengar bunyi burung berkicau. Sebuah mobil SUV berwarna hitam terparkir di depan.

"Astaga, saudara Sigit, apakah kehadiran kami begitu berbahaya hingga pimpinan Anda mengirim agen lapangan sebanyak itu?" ujar Aleesha.

"Maaf, saya tidak mengerti..."

"Ah saudara Sigit tak perlu berpura-pura. Tukang bakso, tukang sate, tukang sol sepatu dan penjual jamu itu teman Anda bukan? Mereka agen yang menyamar?" Tak jauh di belakang mobil memang nampak tukang bakso. Di dekatnya ada tukang sate. Pada jarak 10 meter di samping nampak seorang perempuan penjual jamu yang sedang berbincang dengan tukang sol sepatu.

"Agen yang menyamar? Aku tak mengenal mereka..."

"Hehehe... seperti aku bilang tadi, kita sama-sama profesional. Aku bisa menyebut 20 alasan kenapa mereka hanya menyamar. Sepatu tukang bakso itu disemir mengkilap. Pada saku bagian dalam tukang sate jelas sekali kalau itu tablet. Penjual jamu itu jelas mengantongi pistol. Dan tukang sol..."

"Oke... oke... Anda benar," potong Sigit sambil tertawa. "Mohon maaf jika pimpinan terlalu berhati-hati. Tidak setiap hari kami mendapat kunjungan agen rahasia dari Israel..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun