[caption id="attachment_368882" align="aligncenter" width="629" caption="Iko Uwais tak bisa jadi Spider-Man (screenrant.com/kompasiana)"][/caption]
IKO Uwais menjadi Spider-Man? Itu berita yang muncul di trending articles Kompasiana, Sabtu pagi. Setelah dibaca, ternyata berita itu berisi usulan pihak tertentu agar Iko Uwais dimasukkan sebagai salah satu kandidat yang dianggap cocok memerankan Spider-Man.
Spider-Man memang menjadi super hero paling panas dalam beberapa hari terakhir, terutama setelah terjalinnya kesepakatan antara Sony, yang memegang hak cipta untuk film dari Spider-Man, dengan pihak Marvel (Disney Studios). Kedua studio raksasa itu sepakat bahwa Spider-Man akan bergabung dalam Marvel Cinematic Universe. Spider-Man diproyeksikan akan tampil dalam satu film garapan Marvel (yang diperkirakan adalah Captain America 3: Civil War) sebelum tampil solo. Selanjutnya, Spider-Man akan bergabung dalam The Avengers 3.
Baik Sony maupun Marvel telah memastikan akan menampilkan Spider-Man versi baru. Jadi, Tobey Maguire dan Andrew Garfield yang sebelumnya berperan sebagai si manusia laba-laba dipastikan tak akan mengenakan topeng laba-laba.
Spekulasi kemudian muncul seputar siapa saja yang pantas untuk menjadi pahlawan super yang biasa bergelantungan di jala itu. Terkait dengan Iko Uwais, seberapa besar peluangnya? Sejujurnya, peluang Iko Uwais untuk berperan sebagai Spider-Man dapat dikatakan sangat kecil, atau bahkan tidak ada.
Ini alasannya. 1. Spider-Man adalah Peter Parker
Pada versi komik, sedikitnya ada dua figur yang pernah menjadi Spider-Man. Yang pertama dan yang paling terkenal adalah Peter Parker. Figur lain yang cenderung tak dikenal adalah Miles Morales. Pihak Marvel dan Sony telah memastikan bahwa Spider-Man versi baru adalah Peter Parker.
Pada versi komik, Peter Parker adalah remaja Kaukasia yatim piatu yang diasuh oleh paman Ben dan bibi May. Karena Peter Parker adalah remaja 'bule', bisa dikatakan mustahil jika Iko Uwais, yang notabene bertampang Asia untuk menjadi Spider-Man.
Jika yang jadi Spider-Man itu Miles Morales, Iko Uwais punya peluang karena tampangnya mirip wajah Amerika Latin.
2. Peter Parker itu cerewet
Versi komik, Spider-Man itu banyak mulut, suka meledek, cenderung usil dan sarkasme. Jika Iko Uwais terpilih sebagai Spider-Man, dia harus bekerja keras untuk menjadi cerewet. Secara alamiah, Iko Uwais akan terlihat keren jika tampil sebagai sosok pendiam.
3. Spider-Man masih SMA
Variety dan Hollywood Reporter melaporkan, Sony dan Marvel memutuskan untuk menampilkan Spider-Man yang masih belia yang masih duduk di bangku SMA. Ini salah satu penyebab sehingga Andrew Garfield tak terpilih. Tahun ini Garfield bakal berumur 33 tahun.
Bagaimana dengan Iko Uwais? Tahun ini dia berusia 32 tahun. Sekalipun tergolong baby face, jelas kalau Iko Uwais sudah terlalu tua untuk berperan sebagai anak SMA.
4. Spider-Man tak bisa silat
Keunggulan utama Iko Uwais adalah keterampilannya memainkan jurus Pencak Silat. Keterampilan yang luar biasa ini yang membawa Iko Uwais ke Star Wars 7, sekalipun sampai sekarang belum jelas apa perannya.
Jika bermain di Spider-Man, keterampilan berolah pencak silat menjadi tak berguna karena Peter Parker/Spider-Man tak bisa silat. Kehebatan utama Spider-Man adalah kemampuannya berayun dengan jaring laba-laba dan kelenturan tubuh laksana laba-laba. Akan menjadi sangat aneh jika Spider-Man tiba-tiba bertarung menggunakan....jurus pencak silat.
***
Tentu, kita akan sangat bangga jika ada anak bangsa yang tampil di film yang diproduksi studio raksasa Hollywood. Akan sangat keren jika Iko Uwais menjadi Spider-Man. Namun, dengan mempertimbangkan sejumlah fakta, kelihatannya peluangnya memang sangat kecil.
Jika Iko Uwais benar-benar punya peran di Star Wars 7, dan jika dia bisa menampilkan kesan mendalam, bukan tidak mungkin dia akan bergabung dalam Marvel Cinematic Universe. terutama karena Star Wars 7 juga menjadi proyek andalan Disney, yang juga menjadi pemilik MCU.
Disney/Marvel punya beragam rencana seputar film superhero. Jadi, kemungkinan Iko Uwais untuk diundang terbuka lebar. Mungkin bukan sebagai superhero, tapi sebagai tokoh jahat. Tapi itu tak masalah bukan?
Salam
