PERGIMU
Ingin ku tertidur dlm nafasmu..
Menyatukan kata-kata  yg pernah  terungkap ...
Mataku.. Nanar berhayal kebersamaan dengan lantunan hembusan nafas dlm kelelahan yang tak terkira.
masih kukenang  senyum terakhir paling tulus, sebelum wajah polosmu menjadi permulaan bagi rindu yang semakin keterlaluan.
Ingin selalu kulewati hidup  bersamamu.
hatimu adalah samudera yang kukenal dengan baik tepi pantainya..
Gersang tanpa denyut hati yang damai kan jiwaku
Selalu dan selalu kutitipkan rindu ini pada sang bayu
Yang menari di rimbun hatimu
kubisikan sebait kata
Tentang mimpi yang tidak berkesudahan
Dan  seikat janji dari sekat hati
Menggemah diantara selimut halimun
membawa dalam aliran  rindu yang semakin pekat..
Perjumpaan sesaat telah menjadi temarang...
Menjadi detik-detik cahaya,
Mengulang debar-debar pertemuan
Namun sunyimu selalu menutupi  hingga aku tak leluasa melihat wajah mu
Teriring air yang turun bersama pergimu
Air mataku menghujan.. akhir dari mendung,
Dan petir ..
menggugurkan segala resah melenyapkan segala gelisah dan menumbuhkan secercah asa, kini hatiku biarlah  menjadi keniscayaan tak lagi  kupusingkan karena akupun disini, sedang sibuk  menyusun manik-manik kehidupan , menguak rahasia tuhan tentang hati dan cinta .
Tentang kemana kita akan pulang esok, untuk masing masing
Saling  tersenyum, dan bahagia..
Aku harus bahagia dengan arahku, tanpamu..
Kamu bahagia dengan arahmu.
Pergilah...
Selamat jalan Maretku
Atria hotels
BSD Tangerang
