Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi

19 April 2018   03:16 Diperbarui: 19 April 2018   03:22 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secangkir kopimu  selalu kurindukan
Wangi aroma yang khas
Membuatku jatuh hati
Pada paduan rasanya

Biasa memang tak akan ada yang spesial
Kopi plus gula selalu
kau satukan,
Kau aduk,
Kau hidangkan kepadaku
Kepulan asapnya berombak
Menjanjikan rasa
Pada puncak, yang menggetarkan hati

Kusesap sedikit
Meresap ke jiwa
Debar jantungku berpacu
Mengundang resah
Mengubah bumiku
Mengubah logika berpikir dan kewarasanku
Kopi ini, atau senyum baristaku
Yang merubah semua alurku..?

Bersama kopimu yang sederhana
Kurasakan pahit
Membuka mataku yang mulai terpejam
Hangat yang terasa pada senyum baristaku
Penawar pahitnya hidup
Tak habis dirasa
Menjeratku pada rindu
Merajai seluruh ruang hati
Hingga
Lampu penerang jalan itu
Tak mampu menunjukkan arah pulangku

Pada secangkir kopi baristaku
Ada hatiku
Enggan untuk pulang

Purwokerto,
16 April 2018, 19:58

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun