Mohon tunggu...
halubĀ©
halubĀ© Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Pencarian dan keyakinan, berteman dekat, sampai kapan pun, selalu ada hal-hal yang membanggakan bagi setiap yang yakin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengeras dengan Bias Lembut

13 Agustus 2023   00:27 Diperbarui: 13 Agustus 2023   00:29 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.

Ā  Ā hardens with a gentle bias

.

Ā  Ā  Ā  Tertawa cekikikan, dengan emoji terbahak. Seolah dekat, dianggap dekat. Padahal asing, tapi tak dianggap asing. Yang interaksi tanpa batas dianggap berbatas. Pura-pura bodoh tidak, sedap saja menerjang yang membuat tegang.Ā 

Ā  Ā Ketika petuah datang, dianggap 'paling suci', berat bicara dengan siapa pun yang telah mayat otaknya. Ikon busana, hanya sekedar ikon, jeroan mah tetap jelas. Yang tak ber-ikon tapi waras juga banyak.

Ā  Ā Meminta didengar, dituruti, dimaklumi. Jika sebaliknya---tak ada cerita. Selalu berlindung di balik benteng 'disakiti', 'diacuhkan', 'dimanipulasi', yang biangnya siapa yang disalahkan siapa?

Ā  Ā Maling teriak proletar, proletar ditangkap, maling tak lagi berjejak. Mengaku kaya nyatanya banyak kebutuhannya. Makna kaya yang rata-rata dipegang oleh kebanyakan.

Ā  Ā Jika memang betul kaya, maka makin sedikit kebutuhan dunianya, atau bahkan tak ada. Tapi tak mungkin, sekuat-kuatnya manusia lemah. Maka semakin banyak kebutuhannya semakin lemahlah manusia tersebut.

Ā  Ā Kalau siapa pun yang betul-betul kaya, maka hilang lah hasrat pamernya, sekecil apa pun. Hanya yang miskin lah yang suka pamer, merasa butuh banyak sanjungan, pengakuan.

Ā  Ā Kalau selagi masih bisa diperas, diperaslah seperas-perasnya, minim pengeluaran maksimal dalam penugasan.Ā 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun