Mohon tunggu...
Suhadi Sastrawijaya
Suhadi Sastrawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suhadi Sastrawijaya

Suhadi Sastrawijaya penulis berdarah Jawa- Sunda. Hobi membaca terutama buku-buku sastra dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Sihir

20 September 2023   11:05 Diperbarui: 20 September 2023   11:11 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: viator.com

Negeri Sihir
Karya: Suhadi Sastrawijaya

Alkisah negeri di gurun pasir
Sepanjang mata memandang
Luas padang kering kerontang
Hari-hari udara panas membara
Menjadi duka para pengembara

Namun kini negeri di gurun pasir
Berubah bak negeri surga
Karena sihir yang sakti mandraguna
Gedung-gedung tinggi menjulang dengan kemegahannya
Hijaunya kebun merindang di gelangi gurun gersang
Bagaikan permadani surga yang sejuk

Di perkotaan sampai di pedesaan
Rakyat makmur berkecukupan
Mobil-mobil mewah mereka berseliweran
bagaikan mainan
Pohon-pohon berdaun segar karena airnya berkecukupan

Tapi ketika ku melihat pada negeriku
Kesusahan dan kesengsaraan
Seolah menjadi hiasan
Orang-orang berduyun mengantre beras dan minyak murah
Air bersih menjadi barang langka saat kemarau tiba
Tapi saat musim penghujan tiba
Air bah datang membawa bencana
Di negeriku ada yang kaya semakin kaya
Yang miskin semakin terpuruk dengan kemiskinannya

Padahal kita lebih sakti dari negeri gurun pasir
Kitalah yang empunya segala ilmu kedigjayaan
Lawarontek, pancasona hingga pancer tunggal jiwa adalah warisan leluhur yang tak ternilai harganya
Bisakah kita menggunakan sihir kita
Untuk menyihir negeri ini
Menjadi negeri surga yang paling makmur di dunia
Tapi yang bikin ngeri
Ketika sihir disalahgunakan
Bukan mendatangkan bahagia
Malah malapetaka
Yang kaya bisa semakin dikayakannya
Yang miskin bisa semakin dimiskinkannya
Negeri gurun pasir telah memakai sihirnya dengan benar

Patia, 20 September 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun