Mohon tunggu...
Suguh Kurniawan
Suguh Kurniawan Mohon Tunggu... Editor - video editor | vidographer | street photography | film doumenter | Sampel project ada di youtube dan Instagram: Docu Bandung

Apabila engkau bukan putra raja atau putra ulama besar, maka menulislah!” (Imam Al Ghazali)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ironi (Potret kepemimpinan Negri Ini)

16 September 2012   17:09 Diperbarui: 17 April 2024   16:01 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2016/05/hipwee-rendam-618x422.jpg

Ayah, sebelum menjadi presiden,Apa yang dilakukan Ahmadinejad ?

Nak, tiap hari ia membagi-bagikan makanan gratis
Pada orang miskin, setelah menjadi presiden,
Istananya terdapat dipemukiman padat penduduk
Tanpa meja dan kursi didalamnya.

Ayah, setelah Imam khomaeni wafat,
Apa yang beliau tinggalkan ?

Nak, beliau tak meninggalkan apapun, kecuali sepetak tanah
Yang seluruhnya diwakafkan pada negara

Yah, kira kira berapa ya,
Gaji Fidel Castro waktu jadi presiden Kuba ?

Anakku sayang, kalau dirupiahkan,
Gaji Fidel Castro setara dengan gaji buruh pabrik Dinegri kita
Enam ratus lima puluh ribu saja.

Ayah, setelah wafat, Ghandi yang agung
Mewariskan apa pada putrinya ?

Anakku, Ghandi meninggalkan kenang kenangan
Yang teramat istimewa,
Sebuah mangkuk makan, sepasang sendok garpu, arca kera,
Kitab suci, jam tangan, tempat ludah, pisau kertas, buku catatan
Dan dua pasang sendal tua

Yah, apakah Petinggi petinggi di Malaysia
Kalau pergi kesuatu tempat, Selalu dikawal aparat
Seperti prema jalanan mengawal ketua mafia ?

Tidak nak,
Pernah datang dua orang pria memesan makanan
Harganya sepuluh ribu rupia saja
Tanpa dijaga pengawal pribadi atau sejenisnya
Kata seorang pemandu,
Mereka adalah walikota dan wakilnya
Dari negri tetangga

Ayah ayah !!, kira kira pejabat kita punya apa yaa?
Lalu kalau mereka mati apa warisannya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun