Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Tilik, Sosok Bu Tejo, dan Nyinyiran Menjurus Fitnah

23 Agustus 2020   20:26 Diperbarui: 23 Agustus 2020   20:43 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sososk bu tejo dalam film tilik - tribunnews.com

Nyinyir, ghibah, dan berujung pada fitnah para ibu, khususnya Bu Tejo, berawal dari unggahan di internet, khususnya media sosial mengenai Dian. Karakter Dian dinilai Bu Tejo sebagai perempuan penggoda.

Sebagian besar ibu anggota rombongan berpendapatan bahwa apapun yang sudah ditayangkan di internet itu sebuah kebenaran. Sebab, kilah mereka, di sana selain ada cerita/berita, ada pula gambar/foto/video.

Satu-satu anggota rombongan yang mengingatkan adanya kebohongan atau hoaks dari informasi di internet, yaitu Yu Ning. Tetapi Bu Tejo dengan mimik melecehkan dan suara dibuat-buat (mengingatkan pada karakter Sentilun dalam sitkom Republik Sentilan-Sentilun -diperankan oleh Slamet Rahardjo dan Butet Kertaradjasa- di Metro TV beberapa waktu lalu) membantah pernyataan Yu Ning.

Bahkan pada akhir cerita, ketika tahu Bu Kades belum dapat dijenguk karena masih ada di ruang ICU, Bu Tejo menyindir (mengulang ucapan Yu Ning) bahwa menyebar informasi yang tidak benar itu berarti fitnah. Sampai di sini sosok Bu Tejo ditampakkan bukan karakter antagonis, melainkan justru protagonis. Sebaliknya Yu Ning yang antagonis?

*

Demikian pengamatan sepintas penulis terhadap film pendek Tilik. Tontonan menarik dan kreatif itu menjadi viral (tokoh Bu Tejo pun menjadi trending) dan memunculkan banyak tanggapan. Mudah-mudahan ada Sesuatu yang dapat dipetik dari film itu, khususnya menghindari dari ghibah (menyebarkan aib orang lain maupun diri sendiri), fitnah (menyampaikan hal-hal tidak benar), serta bijak memanfaatkan internet/medsos, dan selalu waspada terhadap hoaks (yang merugikan, mengadu-domba, menyesatkan).

Itu saja, semoga bermanfaat. Wallahu a'lam. ***

Cibaduyut, 23 Agustus 2020 / 4 Muharram 1442

Baca juga tulisan menarik lain:
cerpen-tetangga-tidak-pasang-bendera
awas-ranjau-jalan-dan-sosok-abdul-rohim-si-penyapu-ranjau
cerpen-rusmala-bengkak-2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun