Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menulis dan Membukukan, Kenangan untuk Thamrin Sonata

4 September 2019   00:06 Diperbarui: 4 September 2019   03:38 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak TS (KutuBuku) menerangkan karya Kompasianer kepada Bu Menlu Retno di Kompasianival 2016. DOk pri TS

deret ukur rambut panjangmu / masih mengular hingga milennial kini / sepanjang engkau / mau dengan tawa panjang / : kepada kami// Angkasapuri, 22/7 -- 2019

Agaknya demikian pula, jejak panjang Pak TS. Setelah meniti begitu banyak setapak serta pematang berliku sebagai sosok penulis, akhirnya ia temukan platform media online yang diarasakan cocok, yaitu Kompasiana.

Konsistensi dalam menuilis tergambar pada tampilan cerpen setiap Minggu Pagi, yang telah mencapai 96 tulisan. Cerpen terakhirnya berjudul "Diburu Cemburu", dipublish tanggal 14 Juli 2019 di Kompasiana.

Pada ulang tahunnya ke 60 pada pada April 2019 lalu, Pak TS memajang puisi AP (inisial nama), dengan judul ":Enam Lima". Mungkin puisi itu semacam kesangsian untuk sampai ke sana, lima tahun lagi. Berikut selengkapnya"

Lima tahun lagi aku menjadi enam lima / tahun terlarang / di mana ia mengamuk / di mana ia diremuk //

Lima tahun lagi akan tak / sampai enam lima / tahun yang entah sampai / saat badan tak menjadi / saat badan tinggal apa / : entah // * AP, 28/4/19

Entah, tentu sebuah jawaban pasrah. Dan memang Allah yang maha penentu selalu menyimpan teka-teki dengan begitu rapi. Senyum dan tawa Pak TS yang begitu renyah dan bersemangat tak menyiratkan secuil pun ungkapan sedih. Meski tidak lagi menjadi orang di balik sebuah penerbitan media massa (cetak maupun elektronik) urusan waktu tak bisa jauh darinya.

Tekatnya berliterasi di tengah para Kompasianers, tak urung membuatnya selalu dalam posisi dikejar tenggat. Pak TS mulai menulis Kompasiana pada 22 September 2012. Total tulisannya mencapai 1.125 artikel, dengan jumlahya pembaca 615 ribu orang lebih.

*

Dari sekitar 10 kali pertemuan saya dengan Pak TS, yang cukup intens yaitu dalam penyuntingan buku Widyarka Ryananta, berjudul "Jejak Orang Jawa di New Caledonia" pada awal tahun 2017, serta penyusunan buku kedinasan satu direktorat, pada salah satu kementerian, pada pertengahan 2018.

Sebelumnya, di Peniti Media saya membuat dua buku indie. Satu buku kumpulan puisi "(Hanya Orang Gila) Yang Masih Menulis Puisi" tahun 2016, dan satu buku kumpulan cerpen "Orang-Orang Yang Menyerah" tahun 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun