Mohon tunggu...
Sugiyanta Pancasari
Sugiyanta Pancasari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Cerita dan Catatan" Yang tak boleh menua, dilumat usia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terik dan Jelaga

19 April 2021   00:37 Diperbarui: 19 April 2021   01:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sugiyanta Pancasari

legam perempuan

jelaga menghanguskannya
sepanjang usia
derita mengujinya
kesetiaan diikhlaskan
mengkristal di hatinya

hitam lelaki
terik membakarnya
bungkuk di punggungnya
cermin beban yang selalu menggantung
di pundaknya
cinta bukanlah kata-kata
perjuangan dan tanggung jawab
berdiri tegak di kedua kakinya

rindang pohon
rimbun daun
gembur rumah tangga
buah hati disemaikan ya
tumbuh menjulang
ke angkasa

Jogja, 19 April 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun