Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jam Tangan dari Teman Tersayang

6 Januari 2020   06:30 Diperbarui: 6 Januari 2020   07:08 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski kau berusaha menasihati sekuat tenaga untuk tidak berbuat yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, toh Cynthia punya jalan sendiri. Kau menemukan pil shabu-shabu di lemari pakaian dan di tempat pensilnya. Meski demikian kau tetap mengagumi bahwa Cynthia tetap mampu menjuarai perlombaan renang, walau tanpa dukungan keluarga.

Tiga tahun kalian bersobat sewaktu di SMP, lalu di SMA pun kalian masih bersobat pula,  dan sepanjang masa itu kau senantiasa mengingatkan Cynthia agar tidak mengkonsumsi barang haram itu. Toh kau dapat mendengar bahwa koleksi pialanya semakin bertambah.

Selepas SMA sekitar 3 tahun kau mulai jarang ketemu Cynthia. Suatu hari  Tuhan mempertemukan kalian di tenmpat kos di Jalan Cihampelas. Cynthia masih tidak berubah, tetap bersemangat dan energik. Kau tahu dia masih mengkonsumsi obat-obat terlarang itu. 

Apalagi kini dia tidak tinggal bersama tante lagi. Ia tinggal di rumah kos yang membuat dirinya lebih bebas. Kau dengar dari pengakuannya, setiap kali Cynthia  mendapat uang dari kejuaraan renang ia pakai untuk mentraktir teman-teman, dan mungkin juga untuk membeli obat-obat terlarang itu.

Esoknya di bermalam di rumah orangtuamu selama seminggu. Kau gembira menerimanya. Kalian dapat saling menumpahkan kerinduan, sambil tak habis-habisnya kau menasihati Cynthia agar tetap sabar dan coba menghilangkan kebiasaan buruknya.. Setelah itu selama dua minggu Cynthia sibuk mempersiapkan kejuaraan renang antar SLA, karena dia diminta untuk mewakili  sekolahnya dulu.

Suatu hari Cynthia menelponmu dan mengabarkan bahwa dia berhasil menjuarai  perlombaan renang di Hotel Horizon. Dai mendapatkan piala, uang dan jam tangan merk Gucci yang cukup mahal harganya. Semua yang dia dapatkan diperlihatkannya kepadamu. Kalian pun merayakan kemenangan Cynthia bersama teman-teman. 

Usai perayaan itu kau singgah di tempat kosnya, lalu dia menuliskan di buku Diarymu, "Janganlah lupa sembahyang dan berbuat baik pada semua orang. Sebab, hanya kaulah seorang yang merupakan sahabat baik yang selama ini memahami dan membantuku".

Tanpa kau duga, Cynthia lalu menyerahkan jam tangan Gucci dan sebuah payung kepadamu. Kau terbengong, sebelum mengucapkan terima kasih. Kau tanyakan, kenapa tidak kau serahkan kepada adik tirimu saja. Dia bilang, anak itu tidak akan mengerti hadiah, sebab dia masih bayi. Sejak itu kau merencanakan untuk mengajak Cynthia berenang di Cipaku minggu depan. 

Sayang minggu depan itu tak pernah ada, sebab kau tak lagi bertemua dengan Cynthia sampai  6 bulan lamanya kau kehilangan jejak, tak tahu ke mana Cynthia pergi. Di rumah kos tidak ada, di rumah tantenya pun tidak ada, sebab tantenya sudah pindah ke Jakarta.

Saat itu kau benar-benar sedih dan tak tahu harus mencari ke mana. Akhirnya, lewat Dewi, seorang mahasiswi sekampus, kau mendengar bahwa Dewi merasa sangat kasihan kepada Cynthia. "Soalnya," kata Dewi kepadamu, "Cynthia tewas karena memotong urat nadi di tangannya..." 

Bagai disambar petir di siang bolong, kau kaget mendengar pengakuan Dewi. Kau pun bingung harus menghubungi siapa dan ke mana. Tantenya sudah pindah, sedangkan orangtuanya di Jakarta, tidak kau aketahui  di mana alamatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun