Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu

9 Maret 2020   08:44 Diperbarui: 9 Maret 2020   09:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu itu melulu ( melulu=leluasa)

Giliran datang jika diundang

Antrian bagian dari proses menunggu

Menunggu membuat pikiran berkecamuk

Bergerak salah tidak bergerak jenuh luntuh

Bersyukur ada teman buat tambatan pikiran

Sang gagdet penuh tertimpuk jempol ketik tak tik tuk tol hahaha

Layar penuh kata dibaca tidak bermakna keluh kesah tersandar pada layar kaca hp.

Menunggu sambil bercerita masa lalu orang tua, tak bisa dibayangkan jika saya hidup disana saat itu.

Perjuangan hidup jaman dulu hidup enggan mati tak mau. Kesabaran modal utama hingga sampai bertemu pada jaman terang benderang sekarang. Cerita itu mengalir seraya mata berkaca menandakan peluh pilu sengsara yang tiada tara.

Tuhan sandaran hidup bagi umat beragama Kepada-Nyalah sujud sukur terus berdoa semoga nanti dibahagiakan disana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun