Mohon tunggu...
SUGENG RIADI
SUGENG RIADI Mohon Tunggu... Relawan - Selalu belajar menjadi lebih baik

Reyog builder

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 Hasil Konspirasi, tapi Sudah di Depan Mata

20 Mei 2020   19:13 Diperbarui: 20 Mei 2020   19:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wabah Covid-19 di Indonesia sudah hampir 3 bulan sejak ditetapkan pemerintah sebagai bencana nasional tanggal 2 Maret 2020. Sampai hari ini sudah banyak korban yang terjangkit, baik itu masyarakat, pejabat, maupun tim medis. Data per 20 Mei 2020 Positif 19.189, Sembuh 4.575 dan meninggal 1.242. 

Yang rame diperbincangkan di media sosial saat ini adalah analisis bahwa covid -19 merupakan suatu konspirasi dunia terkait pertarungan ekonomi maupun politik atau bisa disebut konspirasi global. KIta juga bisa menyaksikan ulasan-ulasan di podcast-podcast official di yotube. 

Covid-19 dianggap sebagai senjata biologi yang bisa membunuh secara masal. Banyak tokoh yang membicaraan itu dari berbagai sisi, baik itu bisnis, pertahanan, politik dan lainnya. Ada pengusaha yang bilang bahwa beberapa tahun yang lalu sudah menyampaikan akan ada wabah ini. 

Pebisnis menciptakan virus untuk kemudian akan laku jual antivirusnya sebagai mana virus di komputer.  Memang wabah ini memberikan efek universal. 

Dari segi ekonomi, pandemi ini menyebabkan usahanya lumpuh, namun tidak sedikit yang malah diuntungkan, misalnya usaha online. PHK terjadi di banyak perusahaan, banyak karyawan dirumahkan.

Di luar itu semua, faktanya kita sudah berhadapan dengan musuh bersama, yaitu covid-19. Musuh yang tak kasat mata. Bisa jadi sudah di dekat kita atau malah sudah menempel di kita. Pembahasan konspirasi covid-19 biarlah sebagai pengetahuan saja. Jangan sampai kita kemudian melupakan untuk waspada dan menjaga kesehatan. Hampir semua daerah menjadi zona merah.

baca: Orang Tua Teladan bagi Anak | Anak Sulit Bangun Pagi

Orang tanpa gejala adalah yang paling berbahaya, layaknya kita yang sehat. Masih kuat kemana-mana namun ternyata malah menularkan virus. Kalau tidak ada kepentingan maka sebaiknya di rumah saja. Jangan sok sehat, sok aman, padahal kita tidak tahu sesungguhnya kondisi kita.  

Kita sadar banyak orang terutama pelajar dan mahasiswa yang sudah jenuh dengan aktifitas di rumah karena memang tidak biasa. Namun kondisi masih memaksa untuk tetap di rumah. Maka semua pihak harus bersama-sama mumutus rantai penularan virus ini, pemerintah, masyarakat dan sluruh komponen bangsa.

Jangan sampai korban terus bertambah, sayangi diri kita, sayangi keluarga kita, sayangi teman-teman kita. Jangan sampai kita tetap berkeliaran, tidak mengindahkan anjuran pemerintah sehingga tenaga medis menyerah. 

Saat ini tagar TERSERAH sudah mulai muncul sebagai keprihatinan aan tingkah laku masyarakat yang tak mengindahkan aturan yang berlaku. Cafe, mall, pasar, warung kopi dan lain sebagainya sangat ramai jelang lebaran. Padahal lebaran di rumah saja. Rombongan gowes masih berkeliaran di malam-malam berkerumun banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun