Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Kerja Keras tapi Nasib Tetap Tidak Berubah?

12 Maret 2024   04:13 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:31 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Mungkin Tulisan Ini Dapat Menginspirasi

Mengulangi menulis tentang bagaimana dulu kami hidup melarat, tentu saja akan sangat membosankan.

Karena itu langsung to the point, bagaimana cara yang kami tempuh untuk mengubah nasib? 

Langkah yang kami lakukan:

mengubah sikap mental

hentikan berkeluh kesah 

tetap optimis hadapi problema hidup

kerja keras dengan otot dan otak

jangan pernah menyerah

Meratapi Nasib Tak Akan Mengubah Apapun

Mengubah persepsi tentang hidup,berarti mengubah sikap mental,maka perilaku juga akan berubah. Semangat hidup yang sudah hampir padam mulai menyala kembali
Berhentilah berkeluh kesah. Meratapi nasib tidak akan mengubah apapun, malahan semakin memperburuk kondisi kita yang sudah morat marit 

Orang yang selalu mengisi hidupnya dengan keluh kesah,adalah orang yang menabur benih benih negatif dalam hidupnya. Disini berlakulah hukum tabur tuai: "siapa yang menabur,akan memetik hasilnya,sesuai dengan apa yang ditanamnya" 

Mungkin kita masih ingat sebuah pribahasa:" Yang menabur angin,akan menuai badai"

Dalam bahasa yang vulgar,orang yang selalu berkeluh kesah ,adalah orang yang mengutuki dirinya sendiri,maka kutukan itupun terjadi sesuai dengan apa yang kita yakini
Jangan pernah  melecehkan diri sendiri. Bila orang tidak bisa menghargai dirinya sendiri,bagaimana pula orang lain bisa menghargai nya,?

Tentukanlah target yang ingin kita capai, Tanpa target dan cita cita,orang akan menjalani hidup sebagai robot, Dalam kalimat lain:"Hidup tanpa cita cita adalah ibarat orang berjalan tanpa tujuan.

Do it now

Jangan membiasakan diri untuk menunda. Menunda akan memperlemah kemauan kita untuk melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun