Mohon tunggu...
Sudarwin Erwin
Sudarwin Erwin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK. Muhammadiyah I Palu

saya suka membaca dan menulis sesuatu yg terjadi disekeliling kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Kabar Korban Pasigala 28 September 2018?

28 September 2022   20:43 Diperbarui: 29 September 2022   19:28 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

alhamdulillah saya langsung dapat penangana dari perawat setelah saha melalui perjalanan selama 40 menit yang sebenarnya kalo secara normal bisa ditempuh 25 menit dengan jalan kaki namun pada saat itu cucuran darah semakin banyak dan membuat persaan saya ousing sehingga jalan saya sudah mulai tertati-tati, namun satu kekuatan yang saya munculkan dalam fikir saya bahwa saya harus bertemu dengan anak dan istri saya kalo toh saya harus meninggal saya hanya bermohon sama allah matikanlah saya di rumah. saya ingin mengetahui bagaimana keadaan anak perempuan saya, karena pada saat itu ketika saya ke masjid dia lahi tertidur.

pendek cerita setelah saya ditampeleng dengan kasa oleh perawat tampa dijahit karena pada saat itu palu gelap gulita dan gempa masi berlanjut sehingga tidak ada penjahitan luka.

tepat pukul 11 malam saya mulai merasa tenang tidak merasakan pusing lagi akibat darah yang banyak keluar. saya memutuskan untuk naik kerumah meskipun dokter melarang untuk tidak melkukan gerak namun saya selalu mengingat anak dan istri saya.

baru lima menit saya berjalan tiba- sebuah motor berhenti di samping saya dan menawarkan tupangan  tampa pikir panjamg saya langsung naik dimotor meskipun saya tidak mengenal siapa orang itu.

sampai didepan lorong rumah saya ternyata banyak tembok yang rubuh dan saya mutuskan untuk jalan kaki karena motor tidak bisa masuk dan orang yang memboceng saya setujuh.

baru saya mengucapkan terima kasih tiba- motr itu sudah tidak ada lagi, saya langsung terkejut dan memilih kabur cepat karena bulu kuduku berdiri siapa gerangan yang telah mengantar saya sampai saat ini saya masih mencarinya.

sangat misterius karena jalan yang kita lalui saat itu ternyata tidak tidak bisa dilewati kendaraan bahkan jalan kaki tidak bisa karena jalannya terbelah lebar, namun kenapa malam itu bisa kita lalui tampa ada hambatan. maha besar Allah telah mengirimkan malaikat menurut saya untuk mengantar saya kerumah.

sampai dirumah ternyata anak dan istri saya dan tetangga sudah tidur di depan rumah dan alhamdulilah anak dan istri saya selamat dari bencana itu.

sekarang sudah 4 tahun kejadian itu saya berharap tidak terulang kembali...aminn.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun