Mohon tunggu...
Sudarwin Erwin
Sudarwin Erwin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK. Muhammadiyah I Palu

saya suka membaca dan menulis sesuatu yg terjadi disekeliling kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Kabar Korban Pasigala 28 September 2018?

28 September 2022   20:43 Diperbarui: 29 September 2022   19:28 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini adalah tahun ke empat tragedi yang memiluhkan itu diamana saat itu menjelang magrib waktu indonesia bagian tengah  terjadi gempa bumi yang disertai syunami dan liqufaksi menghantam kabupaten donggala,kab.sigi, kab parigi dan kota palu.

gempa yg berkekuatan 7,5 SL itu telah menimbulkan dampak baik material maupun pshikologi pada daerah yang ter dampak.

sunggu kejadian sangat memilukan, betapa tidak semua infrasukrur lumpu total pada saat kejadian bahkan kota palu yang saya tinggali terdampak begitu para yakni gempa bumi disertai syunami menghantam sepanjang pesisir pantai talise, sementara liquifaksi terjadi dikelurahan petobo dan kelurahan balaroa, ribuan rumah dan manusia ikut tertimbun hanya dalam waktu sekejab.

sunggu luar biasa kejadian saat itu  menurut saya adalah kejadian di luar nalar manusia dan pertama kali terjadi di indonesia tiga bencana terjadi sekaligus secara bersamaan yakni gempa bumi, syunami dan liquifaksi.

saat itu saya berada di kampus ikut mata kuliah  komunikasi bersama teman dan dosen tepat jam 5 sore terjadi gempa pertama namun tidak terlalu kuat, namun sangat dirasakan karen pada saat itu kami berada dilantai dua kampus pasca sarjana untad..

kemudian kami turun dilantai dasar sambil mendengarkan obrolan dosen saya bersama teman yang lain beliau mengatakan bahwa untad termasuk dalam jalur sesar palu koro, akhirnya kami memutuskan untuk membatalan kegiatan perkuliahan dan memilih pulang kerumah masing-masing.

saat itu sampai dirumah pukul 17.30 saya memutuskan mandi dan  bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat magrib. tepat jam 18 lewat 05 menit saat itu azan semetara dikumandankan, tiba- tiba saya mendengar seperti ada suara gemuru dari dalam tanah seperti ada raksasa yang keluar dari perut bumi.

ternyata gempa itu datang begitu maha dasyatnya sehingga tampa saya sadari darah sudah bercucuran di kepala saya saya berusaha menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan gedung sekolah saya karena kebetulan saya sholat dilingkungan perguruan Muhammadiyah Alhaq palu.

ya allah kata asmahul husna menggema diseluru penjuruh bumi tadulako saat itu, tidak ada kata- kata yang lain selain mohon perlindungan sama allah.

saya berusaha menyelamatkan diri dengan setengah berlari kerumah sakit..saya melihat bagaimana lautan manusia mencoba menyelematkan diri dengan berbagai macam situasi bahkan ada yang tidak menggunakan pakaian sama sekali.

sunggu sesuatu yang sangat maha dasyat, saya berfikir dunia sudah mau kiamat saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun