Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seberapa Penting Peranan Leadership bagi Guru?

29 Januari 2023   19:12 Diperbarui: 29 Januari 2023   19:16 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1.  Keinginan kuat untuk belajar

Ada ungkapan mengatakan bahwa menuntut imu sampai hembusan napas. Hal itu berarti ada kewajiban belajar terus-menerus yang tak terpengaruh oleh bertambahnya usia. Tak masalah usia bertambah, yang terpenting semangat tak boleh kendor. Semangat itu itulah yang menjadi peluru yang siap meluncur dan membakar rasa  malas di pikiran.

Di komunitas belajar kita dapat belajar banyak hal mulai cara pengajaran yang menyenangkan, cara membuat perencanaan yang apik, cara memanajemen komunitas hingga membuat manajemen organisasi aktif, dan banyak hal lain yang tidak kita dapatkan dibangku kuliah atau pengalaman mengajar guru. Pengalaman baru ini awalnya akan membelenggu jika kita lakukan dengan terpaksa. Jika itu melibatkan dengan hati tentu kita akan memperoleh sejuta manfaat dari apa yang kita kerjakan.

Dari pengalaman ini tentu kita akan belajar sederhana. Sederhana yang kita praktikkan adalah memimpin diri kita yang berupa manajemen waktu. Hal ini juga termasuk manfaat dari leadership. Manfaat ini tentu membuat perubahan dalam hidup kita sebagai guru. Perubahan itu tentu memerlukan perencanaan yang matang sebelum dikerjakan. Hasil pikiran dan pengalaman dari komunitas adalah stimulus untuk dijadikan bahan perencanaan.

sumber: dokumen penulis
sumber: dokumen penulis

2.  Mencoba hal baru

Tak hanya belajar mengenai ilmu pengajaran dan pedagogik semata, di komunitas belajar kita dapat belajar banyak hal. Bagaimana kita bisa menggerakkan komunitas dalam kepemimpinan sebagai pengurus. Awalnya memang susah jika kita tak pernah terjun dalam organisasi. Inilah seni tantangan dalam hidup yang mesti kita pecahkan. Tantangan ini tentu mengalami kegagalan dan pasat surut. Itulah hal baru yang masih mengandung teka-teki yang memerlukan jawabannya.

Dari pengalaman ini tentu berdampak pada pengelolaan kelas. Jika kita menemui kelas yang kurang aktif atau kurang semangat menyambut mata pelajaran disebabkan banyak faktor. Kita sebagai guru tak habis pikir. Banyak cara yang telah kita tempuh di komunitas yang bisa kita terapkan di kelas. Nah, bermanfaat bukan?

Selain itu, kita bisa belajar hal baru misalnya mengembangkan kepenulisan untuk menciptakan karya inovatif yang berguna sebagai syarat kenaikan pangkat. Pada awalnya kita tak menyangkat bahwa diri kita memiliki bakat menulis. Bakat itu perlu Latihan supaya terbiasa dengan kegiatan baru. Dari Latihan itu memerlukan vitamin agar bisa mengembangankan diri. Vitamin itu berupa membaca dan pengalaman. Kedua hal tersebut setidaknya menjadi stimulus kita melangkah mencoba terjun ke dunia literasi.

Tak hanya itu, di komunitas kita bisa mencoba menjadi conten creator, youtober, pembicara, dan sebagainya. Pilihan passion itu ada pada diri kita. Asal kita bisa keluar dari zona aman untuk berkreasi maka jalan karier sebagai guru tak hanya sebatas tenaga pengajar tapi bisa lebih dari itu semua. Semua bisa dijalankan seirama asal tugas utama sebagai guru tidak terganggu. Sementara yang lain hanya sebatas pemanis belaka yang membuat hidup tidak monoton dan berwarna.

3.  Mengevaluasi dan merefleski diri

Setiap kegiatan kita ikuti tentu perlu refleksi dan evaluasi. Apakah kegiatan yang kita jalani membawa manfaat atau justru banyak kerugian yang kita peroleh. Dari kegiatan refleksi dan evaluasi menjadi gambaran buat renungan. Hasil renungan itu akan di follow up guna memperbaiki kualitas diri agar hasil ke depannya sesuai harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun