Mohon tunggu...
Suci AulianaRokhani
Suci AulianaRokhani Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Guru TK Al Zahra, Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Penerapan Teknik Meremas

10 Desember 2022   00:04 Diperbarui: 10 Desember 2022   16:28 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis: Suci Auliana Rokhani

Lokasi: TK Al Zahra Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap

Situasi

Berdasarkan hasil penilaian pada aspek motorik halus kelompok B2 TK Al Zahra Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap, menunjukkan hasil 9 dari 13 anak belum berkembang. Setelah dilakukan pengamatan guru selama 3 minggu terakhir, ketika kegiatan menggambar dan mewarnai banyak anak yang tidak selesai dan mengeluh capai. Hal tersebut didukung dengan hasil diskusi kepala sekolah yang mengatakan bahwa seringnya bermain gadget di rumah, Anak bosan dengan kegiatan menggambar, mewarnai yang sering dilakukan dan kurangnya kesempatan anak untuk bereksplorasi pada berbagai media.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena untuk berbagi pengalaman kepada sesama guru Pendidikan Anak Usia Dini yang mengalami permasalahan yang sama sehingga praktik ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi rekan guru lainnya.

Sebagai guru PAUD memiliki peran dan tanggung jawab untuk menyajikan pembelajaran yang inovatif dengan menyusun perangkat pembelajaran, menggunakan metode, media, serta model pembelajaran yang sesuai dengan minat dan karakter peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara optimal.

Tantangan

Berdasarkan hasil analisis beberapa penyebab di atas, ditentukan bahwa akar penyebab masalah adalah kurangnya stimulasi motorik halus anak yang diberikan guru. Guru terlalu sering menggunakan pensil dan crayon sehingga anak kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran karena bosan.

Dalam hal ini peran gurulah yang sangat penting dalam menyusun pembelajaran. Dimulai dari menentukan metode, model pembelajaran, media pembelajaran serta penilaian sebagai evaluasi pembelajaran yang dilakukan.

 

Aksi

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah melakukan koordinasi dengan kepala sekolah mengenai permasalahan yang muncul, kemudian melakukan wawancara dengan rekan sejawat dan ketua IGTKI kec.Sidareja untuk menentukan akar penyebab masalah dilanjutkan dengan mencari kajian literatur guna mendukung akar penyebab masalah, menentukan solusi dari permasalahan tersebut.

Kemudian membuat perangakat pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan permasalahan, dimana akar permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam menggerakkan jari tangan guru menentukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan teknik meremas.

Guru menggunakan alat multimedia laptop untuk memperkuat pengetahuan anak tentang topik yang dipelajari, memilih media air yang dekat dan disukai oleh anak, memilih model pembelajaran Problem Based Learning yang melibatkan keaktifan anak untuk berfikir kritis dan terampil dalam menghadapi suatu masalah, memilih metode demonstrasi untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan kegiatan serta memilih teknik penilaian cheklist dan catatan aneknot untuk mengevaluasi hasil pembelajaran.

Yang terlibat dalam pembelajaran adalah guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subjek belajar sehingga menciptakan pembelajaran yang berpusat kepada siswa, yang tujuannya agar siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.

Langkah langkah pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Hari ke 1:

  • Anak Duduk melingkar
  • Guru mendemonstrasikan permainan meremas / memeras spons basah
  • Anak melakukan permainan meremas spons basah dengan cara berkompetisi mengisi gelas plastic sampai penuh
  • Anak yang selesai pada urutan pertama akan mendapat bintang warna merah, urutan ke 2 warna biru dan ke 3 warna kuning

Dokumentasi kegiatan:

2. Hari ke 2:

  • Anak duduk melingkar
  • Guru mendemonstrasikan permainan meremas / memeras spons basah
  • Anak melakukan kompetisi meremas / memeras spons basah dengan cara berpasangan mengisi mangkok sampai penuh
  • Anak yang selesai pada urutan pertama akan mendapat gambar ekspresi tertawa, ke 2 senyum, ke 3 sedih

Dokumentasi kegiatan:

Alat dan bahan yang digunakan guru adalah spons cuci piring, air, baskom, mangkok, gelas, gambar bintang, gambar emoji tertawa, senyum dan sedih, serta laptop untuk menampilkan ppt ( dapat diakses di atau video guna memperkuat pengetahuan tentang topik pembelajaran kepada anak.

PPT pendukung pembelajaran dapat diakses di https://docs.google.com/presentation/d/1sgKr4ZpmFNbqL226MBrPW1sP8JcWVa-3/edit?usp=share_link&ouid=108816499913235712617&rtpof=true&sd=true

Video Pembelajaran dapat diakses di https://drive.google.com/file/d/1RsBxPOqBh4rdQtV5ObK-L3_-Ds_Qu_j6/view?usp=share_link

Refleksi Hasil dan dampak

Dampak dari aksi dan langkah -- langkah yang dilakukan adalah meningkatnya kemampuan motorik halus anak dalam menggerakkan jari tangan. Hal ini dapat dilihat dari Prosentase keberhasilan yang diperoleh pada hari ke 1 sebesar 69,23 % dan pada pertemuan ke 2 sebesar 100 %, hal tersebut menunjukkan bahwa teknik meremas efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik halus siswa.

Rincian hasil penilaian pertemuan ke 1:

Rincian hasil penilaian pertemuan ke 2:

Respon yang diberikan siswa saat pembelajaran berlangsung mereka merasa senang dan antusias. Sedangkan respon yang diberikan kepala sekolah adalah Menurut beliau secara keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan menarik, kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan capaian pembelajaran / indikator yang dipilih, siswa terlihat senang, antusias dan aktif dalam pembelajaran.

Faktor keberhasilan dari penerapan solusi ini yaitu adanya persiapan yang cukup dalam merancang pembelajaran, membuat RPP, media, bahan ajar, serta instrumen dan rubrik penilaian sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar. Kemudian adanya dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru dalam memotivasi sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

Hal baik yang didapatkan dari pembelajaran ini adalah anak mendapatkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, guru juga belajar merancang pembelajaran dengan inovatif dan berbasis TPACK dalam pembelajaran sehingga motivasi siswa meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun