Mohon tunggu...
Subagio Waluyo
Subagio Waluyo Mohon Tunggu... Dosen - Taruna

Subagio S Waluyo, Lahir di Jakarta, 5 Maret 1958, sudah berkeluarga (1 istri, 5 anak, dan cucu), Pekerjaan sebagai dosen di FIA Unkris (1988 sampai sekarang), Pendidikan Terakhir S2 Administrasi Publik, Alamat Rumah Jalan wibawa Mukti IV/22, RT003/RW017, Jatiasih, Kota Bekasi 17422

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Frasa "Bagaimana Nanti" Versus "Nanti Bagaimana"

11 Oktober 2019   10:36 Diperbarui: 12 Oktober 2019   13:56 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olahan gambar pribadi penulis

***

Sebaiknya, memang kita harus menyingkirkan frase "bagaimana nanti (saja)" karena frase jenis ini mencerminkan masyarakat (bahkan) bangsa yang berpikiran pragmatis, spekulatif, tidak mau mengambil resiko, dan tidak memiliki tanggung jawab.

Untuk itu, sebaliknya, kita harus secara tegas membiasakan untuk menggunakan frase "nanti bagaimana". Frase "nanti bagaimana" harus selalu muncul di benak kita ketika kita akan memulai suatu pekerjaan atau mengambil keputusan. 

Semoga saja kita mau mengubah paradigma kita yang terlanjur salah dalam berbahasa sehingga mau menggantikan frase "bagaimana nanti (saja)" dengan "nanti bagaimana".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun