Mohon tunggu...
wacana_rakyat
wacana_rakyat Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggagas Perpustakaan Digital Pribadi

22 Agustus 2022   23:44 Diperbarui: 23 Agustus 2022   06:08 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan Digital Pribadi untuk memudahkan dalam mencari sumber referensi untuk penyusunan skripsi atau makalah (dok. Pribadi)

Di era digital sekarang ini masih sering ke perpustakaan,? Kalo sedang santai bisa-bisa ajh sih, tapi bagaimana kalau kita butuh buku sebagai referensi tengah malam,? Memangnya ada perpustakaan yang buka tengah malam,? Mana kita butuh bukunya sekarang lagi buat ngerjain tugas dan tugasnya dikumpulkan besok. 

Orang hingga saat ini masih belum terpikirkan tentang ide membuat perpustakaan pribadi. Padahal ia sendiri menyadari bahwa dirinya bagian dari eranya digital.  Jujur kenapa saya membuat perpustakaan digital pribadi karena kalo harus membeli buku itu lumayan mahal, apalagi kalo misalkan kita beli bukunya dalam jumlah banyak. Bayangkan berapa rupiah yang harus kita keluarkan. 

Tak hanya itu, alasan lain kenapa kita harus membuat perpustakaan digital pribadi, disamping ini era digital, dengan memiliki perpustakaan digital pribadi kita juga bisa membuat daftar pustaka otomatis loh ... jadi sekarang itu kan ada aplikasi mandeley namanya. 

Nah aplikasi ini digunakan untuk membuat daftar pustaka, body not secara otomatis. Dan menurut saya, cocok dan membantu banget dalam proses mengerjakan makalah dan tugas akhir skripsi. 

Bagaimana agar kita bisa membuat body not dan daftar pustaka otomatis lewat aplikasi mandeley,? Syaratnya ya tadi kita harus punya buku digital yang buku digital ini free sudah permanen ada di laptop kita dengan format pdf. Jadi ini juga salah satu latar belakang saya punya perpustakaan digital. Dulu tuh saya suka terlibat dalam penelitian pembuatan jurnal dengan dosen dan saya juga dapat uang saku dari situ. 

Awal 2019 setelah saya rajin membaca buku, memang saya juga mulai belajar menulis seperti menulis artikel ilmiah, membuat resume buku, hingga belajar membuat jurnal ilmiah bersama dosen. Ternyata pengalaman itu enggak sia-sia. 

Dari kesenangan membaca dan menulis itu, selama menjadi mahasiswa saya punya pemasukan buat nambah-nambah uang jajan, meskipun jarang-jarang, tapi lumayan ada lah buat malam minguan sama pacar orangmh ... eh maksudnya temen wkwkw..

Tak hanya itu, karena keharusan akan ilmu pengetahuan pada saat jadi mahasiswa saya juga ditawari jadi asisten dosen. Dan itu terjadi diluar kehendak saya. Saya selama jadi asisten dosen itu dibayar, uang makan dibeliin...  pokonya nikmat banget... deh.hehe...

Bayangin, semester 5  jadi asisten dosen, saya bener-bener gak nyangka saat ketua prodi meminta saya untuk jadi asistennya. Waktu itu saya ngajar selama dua semester bahkan hampir tiga smester. Yang saya ajar waktu itu adalah mahasiswa semester 2, dan emester 4 kalo gak salah. Saya mengajar mata kuliah sejarah kolonial dan sejarah Asia Timur. Kebetulan saya menyukai dua MK ini dulunya. 

Jadi begini ceritanya asal mula saya diminta jadi asisten dosen... Jadi awalnya saya ujian semester, nah ujian semester ini bisa tes tulis dan bisa tes lisan. Teman-teman saya semuanya memilih tes tulis karena kalo tes tulis bisa dibawa ke rumah dan di isinya bisa sambil liat google. 

Berbeda dengan saya seorang, saya memilih untuk tes lisan. Kenapa saya memilih tes lisan karena menurut saya tes lisan itu gak ribet dan gak perlu nulis ulang . Saya berpikir buat apa-apa ujian kalo pada akhirnya harus liat dari Google. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun