Mohon tunggu...
Suara Pelajar
Suara Pelajar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang dan Persoalan Perempuan

14 Maret 2018   18:55 Diperbarui: 14 Maret 2018   19:45 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenai Perempuan

Dalam sejarah kerajaan-kerajaan besar, perempuan tidak memiliki kebebasan dan kemerdekaan sebagai manusia. Di kerajaan Yunani, Romawi, Hindu sampai peradaban Cina Kuno perempuan adalah manusia yang tidak bebas, hak-hak perempuan dikuasai sepenuhnya kaum laki-laki. Perempuan pada zaman kerajaan-kerajaan tersebut tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jalan hidup, perempuan seperti barang dagangan yang bisa diperjualbelikan, berpindah pindah status kepemilikan dan sangat menyedihkan. (Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur'an)

Afterthought adalah istilah yang dipakai dalam Al Kitab ketika menjelaskan tentang perempuan, merujuk kepada istilah Afterthought perempuan diartikan sebagai manusia yang berfungsi untuk menolong kaum laki-laki. Menurut Al Kitab perempuan dihadirkan kedunia sebagai pembantu dari kaum lelaki dan itulah kegunaan utama dari penciptaan perempuan, perempuan dianggap sebagai ciptaan yang paling rendah oleh agama Yahudi. Dalam Rig Weda: 10, 95 dan 15 hati perempuan dianggap sebagai sarang serigala, yang memiliki makna bahwa hati perempuan penuh akan kejahatan-kejahatan yang akan mencelakakan laki-laki dan dunia sekitarnya. (Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif)

Tidak hanya dalam agama Yahudi, Kongfucu atau Confusius mempunyai anggapan yang merendahkan martabat perempuan, Kongfucu menjelaskan mengenai kehadiran perempuan yang penciptaannya dianggap sebagai ciptaan yang gagal. Kongfucu melanjutkan bahwa di dunia ini mahkluk yang paling susah untuk diurus kehadirannya adalah manusia rendahan dan perempuan. Ada lagi misalnya definisi perempuan yang dijelaskan oleh filosof terkenal sekelas Aristoteles, Aristoteles mengatakan bahwa perempuan adalah ciptaan yang belum sempurna, perempuan adalah manusia yang belum mengalami proses menjadi dan perempuan dikatakan sebagai mahkluk yang masih berada pada tingkatan bawah atau rendah.

Pada zaman Jahiliah perempuan mempunyai nasib yang tidak jauh berbeda dengan nasib perempuan di kerajaan-kerajaan besar Eropa. Perempuan pada masa jahiliah tidak mempunyai hak untuk bebas merdeka, pilihan perempuan hanya ditentukan oleh kaum laki-laki dan kehadiran perempuan dianggap sebagai aib masyarakat jahiliah. Bayi perempuan sangat dihindari kehadirannya dalam budaya masyarakat jahiliah, bayi perempuan dikubur hidup-hidup dalam tanah yang tandus dan peristiwa ini diabadikan oleh Allah swt dalam QS At-Takwir ayat 8 dan 9.

Seperti yang dikatakan oleh Umar bin Khattab "Dahulu perempuan tidak mempunyai hak yang semestinya, mereka dianggap rendah sebagai manusia kemudian pada akhirnya Allah yang MahaTinggi memberikan hak untuk perempuan, perempuan menjadi penting dan diberikan bagian yang tepat bagi mereka". Semenjak Al-Qur'an diturunkan, pandangan manusia terhadap perempuan mulai mengalami perubahan, mulai dari hak-hak perempuan, peran perempuan terhadap lingkungan masyarakat dan sampai kepada hal-hal yang lebih spesifik mengenai perempuan menjadi lebih diperhatikan. Al-Qur'an dihadirkan untuk menghapus segala bentuk penindasan terhadap kaum perempuan yang dijelaskan dalam QS At-Takwir ayat 8 dan 9.

Ditambah dengan kehadiran Islam dan Nabi Muhammad saw pada masa jahiliah, Nabi Muhammad saw segera menghapus segala bentuk diskriminasi (pengkerdilan) pada kalangan perempuan. Perempuan mulai mempunyai kesejajaran dengan kalangan laki-laki dari aspek kesamaan hukum dan kebebasan finansial. Perempuan dibebaskan untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, perempuan boleh memilih profesi yang disukai, perempuan memperoleh hak yang sebenar-benarnya dan perempuan diperbolehkan untuk membelanjakan segala kekayaan yang telah diusahakan secara susah payah.

Dalam bukunya yang berjudul Wawasan Al-Qur'an, Qurasih Shihab menjelaskan tentang kecintaan Allah swt terhadap perempuan yang dibuktikan dengan surah yang isinya berbicara tentang asal kejadian perempuan, surah itu dinamakan surah An-Nisa. Melalui tafsirnya Quraish Shihab menjelaskan bahwa surah An-Nisa adalah surah yang mengindikasikan bahwa perempuan adalah keistimewaan. Perempuan diciptakan mempunyai kesamaan derajat dengan laki-laki, perempuan (hawa) diciptakan dari nafs (adam) yang satu (sama).

Quraish Shihab memaparkan bahwa perempuan mempunyai keistimewaan yang hanya dimiliki oleh kalangan perempuan, misalnya perasaan kepedulian yang lebih besar dari kaum laki-laki, mahkluk yang penuh akan perasaan kasih sayang, peran perempuan dalam kebaikan rumah tangga sampai kepada perannya dalam perjalanan politik suatu negara memang cukup besar pengaruhnya.

Semenjak Islam dihadirkan ke dunia, perempuan mulai mendapatkan kebebasan memilih dan melakukan kegiatan apapun yang mereka inginkan. Islam menjelaskan bahwa perempuan diciptakan sebagai berlian keindahan dunia, mahkluk ciptaan yang lahir dari tulang rusuk lelaki, paras perempuan begitu bening seperti mutiara dan akhlak yang terpancar dalam perilaku perempuan menjadi sinar kesucian. Islam sangat peduli dengan perjalanan kehidupan perempuan, Islam mengatakan jika perempuan adalah penyejuk semesta alam, kehadiran perempuan dapat mendinginkan suasana kemarahan bahkan perempuan dikatakan sebagai penyeimbang kehidupan. (Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur'an)

Ketika Perempuan Menjadi Seorang Ibu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun