Namun, dalam penilaian rekam jejak, tidak bisa pula dinilai dari keburukannya semata. Kita juga bisa melihatnya dari pemenuhan janji, kemampuan, kebaikan, atau prestasi yang pernah dihasilkan oleh mereka di masa lampau.
Misalnya, seorang gubernur W dari partai U berhasil membawa banyak perubahan yang baik di wilayahnya pada saat menjabat, janji-janji saat masa kampanyenya dulu pun hampir semua ia tepati, serta tidak pernah membuat gaduh masyarakat dsb. Maka, tentunya hal semacam itu bisa saja menjadi salah satu "variabel" dalam menilai rekam jejak, baik secara personal maupun secara partai.