Mohon tunggu...
PPI TIONGKOK
PPI TIONGKOK Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Kunci Kebangkitan Negeri Tirai Bambu

7 April 2019   20:01 Diperbarui: 7 April 2019   20:05 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat melangkahkan kaki meninggalkan kamar asrama sekedar untuk melepas kepenatan di salah satu sudut di kota Harbin, China, di sana di trotoar terlihat ada tempat duduk dan beberapa patung yang terbuat dari beton, sambil duduk dan mengamati patung-patung itu seolah patung-patung itu sedang berinteraksi satu dengan yang lain, nampak ada seorang pria paruh baya sedang duduk memegang buku sambil menerangkannya kepada seorang pria kecil bermata cipit yang berada tepat didepannya.

Pria paruh baya itu adalah Kong Hu Cu, yang mana gambar wajahnya menghiasi dinding sekolah-sekolah dan universitas-universitas, filsafat-filsafatnya tertulis indah dan terpajang di tempat-tempat terbaik disetiap ruangan menjadi pengingat bagi setiap orang yang dapat membacanya, dia menjadi salah satu tokoh sentral bangkitnya system Pendidikan China, maha-maha karyanya berupa filsafat-filsafat telah menginspirasikan rakyat China ke satu arah yang lebih baik.

Ucapannya, "Berikan Pendidikan untuk Semua Orang Tanpa Diskriminasi" dan "Ajarkan Sesuai Kemampuan Siswa" merupakan beberapa dari statemen beliau yang sangat popular. Dia dilahirkan pada tanggal 28 September 551 SM dan meninggal pada 479 SM.

Di China, semua diawali dari sini "Pendidikan". Pendidikan memegang peranan sangat penting terhadap kebangkitan negeri ini, hanya dalam kurun waktu 3 dasawarsa kini China telah "menguasai ekonomi dunia"

Dari system Pendidikan tradisional yang hanya mengutamakan sastra dan seni etnis klasik China kuno, kini China telah beralih kepada satu system Pendidikan yang lebih modern.

Kurikulum selalu di sesuaikan dengan kebutuhan zaman, mempraktekan metode-metode dan teknologi barat dan dipadukan dengan kebiasaan dan budaya menjadikan Pendidikan suatu sarana kesuksesan masa depan individu-individu di China, karena mereka sadar akan instrument untuk mewujudkan cita-cita negara akan kesejahteraan masyarakat dalam suatu system ekonomi baru melalui pendidikan.

Arah kebijakan ekonomi nasional yang jelas disertai rencana proyek-proyek pemerintah yang terarah dengan kebutuhan akan tenaga-tenaga trampil mewajibkan negara untuk merekrut sumber-sumber daya manusia yang kompeten untuk menjalankan rencana kerja tersebut, maka negara dengan sedirinya memfasilitasi dengan mengirim tenaga-tenaga muda handal untuk di sekolahkan di dalam dan di luar negeri dalam berbagai disiplin ilmu untuk dipersiapkan menempati pos-pos yang sudah disediakan itu.

Menggeliatnya dunia Pendidikan merupakan hasil dari keinginan yang kuat dari setiap anak untuk mendapatkan Pendidikan tinggi, sekalipun untuk masuk ke universitas tergolong susah dan sangat ketat tetapi persaingan di tingkat ini terus meningkat, kuota masuk universitas yang terbatas membuat setiap siswa menengah atas harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mendapatkan jatah satu kursi.

Tahun 1978 menjadi sejarah penting bagi perkembangan negara ini, salah satunya dalam dunia Pendidikan, dengan dibukanya ujian masuk universitas, melakukan rekonstruksi Pendidikan melalui membuka lebih banyak sekolah dengan berbagai jurusan yang penekanannya diarahkan pada kebijakan pembangunan ekonomi nasional, melakukan kajian dan standarisasi dengan tingkatan-tingkatan Pendidikan mulai dari Basic Education, Higher Education, dan Adult Education dengan lebih menekankan pada kualitas Pendidikan di semua tingkatan dan dikembangkannya institusi-institusi Pendidikan dengan system desentralisasi pengelolaan keuangan.

Tahun 1985 pemerintah mempromosikan pencanangan reformasi Pendidikan dengan salah satu programnya adalah Pendidikan dasar 9 tahun di seluruh negeri dengan bebas uang sekolah namun baru terlaksana pada tahun 2000, daerah-daerah miskin disubsidy, kewenangan lebih tinggi diberikan pada pemerintah provinsi dengan anggaran yang besar tetapi dengan system pengawasan keuangan yang ketat.

Pemerintah juga merangsang masyarakatnya untuk melek huruf mulai dari usai 6 -- 65 tahun. Maka pada masa ini standarisasi mutu Pendidikan mulai merata di seluruh negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun