Mohon tunggu...
PPI TIONGKOK
PPI TIONGKOK Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Kunci Kebangkitan Negeri Tirai Bambu

7 April 2019   20:01 Diperbarui: 7 April 2019   20:05 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru besar Northeast Forestry University Prof. Fenghe Qiao mengungkapkan tahapan perkembangan sejarah Pendidikan Tinggi di China yakni, Tahap 1.  1950 -- 1977 :  masa pasang surut, Tahap 2.  1978 -- 1991 :  Periode restorasi, Tahap 3.  1992 -- 1997 :  Pendidikan elit (25 per 10,000 pergi kuliah), Tahap 4.  1998 -- 2003 :  massa Pendidikan (17% pergi kuliah), Tahap 5.  2003 -- now  :  Pengembangan pendidikan stabil.

Tahap 1, pendidikan mengalami masa pasang surut, ini tidak lepas dari pergolakan politik di tahun-tahun awal sesudah kemerdekaan pada tahun 1949. Universitas-universitas dan sekolah-sekolah menjadi ladang ekperimen faham-faham partai politik.

Kondisi negara menjadi tidak stabil mengakibatkan jumlah orang terpelajar merosot, anak-anak sulit mendaptakan Pendidikan, Pendidikan menjadi mahal dan eksklusif.

Lalu berbagai kebijakan dibuat di sector ini, salah satunya adalah Pendidikan tinggi yang pro rakyat dan orang-orang desa tetapi hal ini membawa kelonggaran pada tingkat universitas dan menyebabkan kualitas Pendidikan menurun.

Tahap 2, Pendidikan tinggi di restorasi, system Pendidikan di rekonstruksi, ujian-ujian masuk universitas dibuka dengan diberlakukannya standarisasi, fokus pengembangan Pendidikan harus searah dengan pengembangan enonomi nasional, desentralisasi pengelolaan keuangan Pendidikan karena pemerintah menginginkan kualitas, disisi yang lain basic dan secondary education di benahi, kurikulum di tata, prinsip dasar pedagogic direforamsi untuk mendorong pemikiran kreatif siswa.

Pendidikan terasa sangat berat, tetapi pemerintah terus mendorong perbaikan di bidang ini, karena Pendidikan harus menghadapi moderenisasi, menghadapi dunia dan menghadapi masa depan.

Tahap 3, Pendidikan di anggap elit, hanya ada 25 siswa per 10,000 tamatan menengah atas yang mau masuk universitas atau hanya 2,5. Banyak universitas yang jumlah mahasiswanya sedikit, tetapi pemerintah tetap mempertahankan kebijakan tersebut untuk mengimplementasikan standar mutu Pendidikan tinggi, karena pemerintah mengharapkan hasil lulusan yang memiliki bobot tinggi.

Tahap 4, Pendidikan tinggi mulai bergairah, jumlah mahasiswa yang pergi ke universitas-universitas mulai nampak peningkatannya, yang tadinya jumlah siswa menengah atas yang ingin berkuliah hanya 25 kini melonjak sampai 17% dengan kata lain lonjakan mahasiswa setelah lima tahun masa Pendidikan elit sebanyak 6800%.

Kenapa demikian? Kerena pada tahapan ini pemerintah telah memberi stimulus kepada universitas-universitas untuk memperhatikan mahasiswa-mahasiswanya dengan berbagai fasilitas dan perhatian.

Tahap 5, pada tahap ini system Pendidikan mulai stabil, segala yang di rancangkan di dunia Pendidikan sudah berjalan sesuai dengan rencana, pemerintah sudah dapat memetik buah dari hasil yang selama ini mereka tanam. Pendidikan tinggi telah memainkan peranannya sebagai fondasi kekuatan sosio-ekonomi negara China.

Sejak periode restorasi berbagai mega projek Pendidikan tinggi terus dilakukan seperti, Project 211, sebuah proyek yang diluncurkan pada tahun 1995, nama projek 211 diambil dari 112 universitas yang kemudian menjadi anggota dari proyek ini yang akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan abad 21.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun