Penggunaan bahasa Indonesia yang benar sangat penting dalam menulis. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan sosial mereka. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa Indonesia mengalami perubahan terutama karena perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang dan globalisasi. Penggunaan bahasa asing, seperti bahasa Inggris, serta bahasa daerah dan bahasa gaul turut memengaruhi penggunaan bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan.
Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga symbol identitas nasional. Sebagai simbol identitas nasional, penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik menjadi salah satu cara untuk mempertahankan identitas tersebut.
Penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik sering kali tidak mematuhi standar bahasa baku, terutama terlihat dalam banner, spanduk, baliho, dan papan reklame. Hal ini dapat berdampak negatif pada pengguna dan pembaca bahasa tersebut, serta menghambat perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional di masa depan. Dalam  Undang--Undang  Kebahasaan  dijelaskan  mengenai  pengaturan penggunaan  bahasa.  Rancangan  itu  disusun  untuk  melindungi  penggunaan  Bahasa Indonesia,terutama dalam situasi formal. Inti dari rancangan undang-undang tersebut cakupannya terkait kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa aisng, dan bahasa daerah.
Berikut analisis penggunaan bahasa indonesia yang tidak memenuhi bahasa baku:
- Data hasil temuan dan hasil analisis pada banner
     Â
      Data hasil temuan    : Selain anak kos dilarang masuk tanpa ijin penjaga
      Data hasil analisis    : Selain anak kost, dilarang masuk tanpa izin penjaga
      Pembahasan:
Penyempurnaan kalimat tersebut adalah mengganti "ijin" menjadi "izin" karena "izin" merupakan bentuk yang baku dan penambahan huruf t pada kata kos. Selain itu, ditambahkan tanda koma setelah "anak kost" untuk menjadikan kalimat lebih jelas dan baku secara tata bahasa.
- Data hasil temuan dan hasil analisis pada papan reklame
      Â
      Data hasil temuan    : Loundry
                             Strika uap
      Data hasil analisis    : Laundry
                             Setrika uap
      Pembahasan:
Kata loundry dan strika merupakan kesalahan ejaan dari kata laundry dan setrika, loundry dan strika kata tidak baku, sedangkan laundry dan setrika kata baku.
- Data hasil temuan dan hasil analisis pada spanduk
      Â
      Data hasil temuan    : Cari sepeda listrik? disini tempatnya!
      Data hasil analisis    : Cari sepeda listrik? Tempat mencari sepeda listrik ada di sini
      Pembahasan:
      "Cari sepeda listrik?" merupakan kalimat yang baku karena menggunakan struktur bahasa yang standar dan sesuai dengan tata bahasa yang benar. Kalimat tersebut merupakan pertanyaan yang sederhana dan jelas mengungkapkan maksudnya.
"disini tempatnya! " merupakan kalimat yang tidak baku karena tidak lengkap dan tidak jelas dalam konteksnya. Secara gramatikal, kalimat ini terdiri dari frasa yang tidak memiliki subjek dan predikat yang lengkap. Kalimat ini seharusnya lebih lengkap, misalnya "Tempat mencari sepeda listrik ada di sini." Kalimat ini terkesan tidak formal dan kurang baku dalam penggunaan tata bahasa yang benar.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa kesimpulan mengenai penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik terkait banyaknya banner, spanduk, dan papan reklame yang menggunakan bahasa Indonesia kurang tepat dan banyak kesalahan dalam bahasa baku dan bahasa tidak baku. Contoh kesalahan tersebut meliputi penggunaan ejaan yang tidak sesuai, penggunaan kata yang tidak tepat, serta penyusunan kalimat yang kurang tepat secara gramatikal. Untuk itu kita perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah dalam Ejaan Bahasa Indonesia sangat penting karena berpengaruh pada pertumbuhan dan peningkatan kepercayaan diri dalam berbahasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI