Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips and Trick Detox Media Sosial | Written by Jihan

25 November 2022   22:07 Diperbarui: 6 Januari 2023   11:04 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Kerde Severin

Media sosial sudah erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari, pada awalnya media sosial digunakan orang agar bisa tetap terhubung dengan keluarga dan teman. Penggunaan jumlah waktu yang dihabiskan seseorang untuk bermain media sosial meningkat di tahun 2021 karena pandemi yang membuat orang terbatas untuk berinteraksi satu sama lain.

Selain itu, para peneliti juga mengungkapkan bahwa di tahun 2019 lebih dari 6.500 remaja menghabiskan waktunya lebih dari 3 jam per-hari untuk bermain media sosial. Penggunaan media sosial dalam jangka panjang dan terus menerus, akan membuat seseorang menjadi kecanduan. Lalu,  apa penyebab orang bisa kecanduan sosial media? 

Hubungan otak dan layar handphone menjadi penyebab seseorang bisa kecanduan bermain media sosial, Penelitian menunjukkan bahwa menatap layar handphone secara berlebihan dapat dikaitkan dengan masalah kognitif, perilaku, dan suasana hati. 

Hal tersebut dilakukan oleh orang yang merasa kesepian, mereka menggunakan media sosial untuk berinteraksi agar tidak merasa sendiri dan terisolasi. Kekosongan yang dirasakan seseorang ketika tidak terhubung dengan orang lain dapat menimbulkan keinginan yang lebih dalam untuk menatap ke sesi layar yang lebih lama. 

Perasaan keharusan untuk terhubung dengan seseorang yang semakin besar, membuat banyak  orang yang menjadi terikat dengan perangkat mereka dari waktu ke waktu. Jika dibiarkan, perilaku yang hampir obsesif ini dapat menyebabkan ketergantungan digital. Beberapa akan berpendapat bahwa kita menjadi semakin tergantung pada teknologi. 

Bagi banyak orang, keinginan untuk tetap terhubung ke internet 24/7 telah menjadi suatu keharusan. Ahli saraf kognitif terkemuka telah mengidentifikasi komplikasi otak baru yang terkait dengan ketergantungan masyarakat yang luas pada teknologi. Kondisi ini berkisar dari semacam kepanikan pemisahan karena salah meletakkan perangkat hingga mendengar dering hantu saat tidak ada yang menelepon. 

Selain berpengaruh terhadap kesehatan otak, menatap layar handphone terlalu lama juga berdampak buruk pada kesehatan tubuh, seseorang yang menghabiskan banyak waktunya untuk bermain handphone akan membuat dirinya tidak banyak bergerak. 

Orang yang malas untuk bergerak juga bisa disebut sebagai "couch potato", cara agar anda terhindar dari perilaku tersebut yaitu degan tetap mempertahankan kebiasaan sehat seperti aktivitas fisik yang teratur, pola makan yang sehat, dan melakukan sosialisasi yang sangat dibutuhkan.

Kecanduan bermain media sosial juga akan menyebabkan gangguan tidur. Menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar juga dapat mengganggu tidur Anda. Terutama terjadi pada malam hari karena cahaya buatan dari layar dapat menunda produksi melatonin dan mengganggu ritme sirkadian 24 jam dan siklus tidur/bangun tubuh Anda. 

Karena kurang tidur dikaitkan dengan sejumlah masalah mental dan fisik, yang terbaik adalah memasukkan perangkat Anda setidaknya satu jam sebelum Anda tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun