Mohon tunggu...
St Fatihah
St Fatihah Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah mataram

hobi mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskalkulia ABK dalam Pendidikan Inklusif

27 Maret 2025   08:30 Diperbarui: 27 Maret 2025   08:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Dukungan Emosional
   Anak dengan diskalkulia sering merasa frustrasi karena mereka kesulitan dengan sesuatu yang terlihat mudah bagi teman-temannya. Guru dan orang tua perlu memberi dorongan semangat agar mereka tidak merasa rendah diri.  

Kesimpulan
Diskalkulia adalah tantangan nyata bagi banyak anak, tetapi dengan pendekatan yang tepat, mereka tetap bisa belajar dan berkembang. Pendidikan inklusif seharusnya tidak sekadar memasukkan semua anak ke dalam satu kelas, tetapi juga memastikan bahwa setiap anak mendapat dukungan sesuai kebutuhannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun