Mohon tunggu...
Ste Vocal
Ste Vocal Mohon Tunggu... Penulis - Vocalkan suaramu

Cara mudah menjadi kritis adalah mau berpikir, selanjutnya berani bersuara

Selanjutnya

Tutup

Financial

Langkah Bijak dalam Pandemi, Bertahan dan Beradaptasi

30 Mei 2020   01:03 Diperbarui: 30 Mei 2020   01:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bagi para perantau yang indekos, inilah saatnya untuk meningkatkan kualitas me time! Bisa dengan membaca buku yang belum sempat dibaca atau mungkin masih tersegel, menulis novel atau buku, memperdalam hobi, mempelajari hal atau hobi baru ketika di kos. Atau berolahraga indoor seperti senam, yoga dan meditasi. Anggap saja, ini waktunya kita berbahagia dengan hal-hal kecil dan sederhana di dekat kita. Menarik, bukan?

Langkah yang tak kalah penting dari lainnya, survive. Seirama dengan teori Charles Darwin, untuk dapat survive kita perlu beradaptasi. Ini pula lah yang kita perlukan di masa pandemi ini. Beberapa pekerja beralih profesi di masa pandemi ini. Contohnya, fotografer wedding.

Di masa ini, penghasilan mereka menurun drastis. Akhirnya, beberapa dari mereka beralih menjadi fotografer untuk bisnis makanan atau foto produk online shop. Ada pula cerita seorang karyawan periklanan yang dirumahkan lalu membuka usaha frozen food di masa pandemi ini.

Begitu banyak cerita adaptasi yang menguatkan dan menginspirasi kita. Kita juga dapat memulai dari diri kita dengan hal-hal yang kita mampu lakukan. Entah kecil atau mungkin yang dianggap sepele sebagian kalangan, tak apa. Lakukanlah selama itu benar dan tak melanggar aturan. Menjadi dropshipper, misalnya. 

Bangkit mungkin tak semudah membalikkan telapak tangan. Sedih atau putus asa mungkin menyergap. Namun, jangan biarkan itu membuat kita terpuruk dan berlarut-larut. Kita boleh menangis ketika jatuh, diam sesaat untuk mengumpulkan kekuatan, namun kita harus bangkit meskipun itu perlahan. Berjalan pelan-pelan, lalu berjalan tegap, kemudian berlari. Semangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun