Mohon tunggu...
Ste Vocal
Ste Vocal Mohon Tunggu... Penulis - Vocalkan suaramu

Cara mudah menjadi kritis adalah mau berpikir, selanjutnya berani bersuara

Selanjutnya

Tutup

Financial

Langkah Bijak dalam Pandemi, Bertahan dan Beradaptasi

30 Mei 2020   01:03 Diperbarui: 30 Mei 2020   01:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tidak menampik fakta, perekonomian semakin lesu di masa pandemi covid-19 ini. Mulai dari usaha makro sampai mikro terkena imbasnya. Pedagang-pedagang di pinggir jalan apalagi.

Kelesuan ekonomi ini menyerang hampir di berbagai sektor. Mulai dari wisata, perhotelan, transportasi sampai bisnis makanan. Imbasnya, banyak terjadi PHK terhadap karyawan.

Tingginya tingkat pengangguran berimbas ke kesejahteraan masyarakat dan meningkatnya kasus kriminal. Kelaparan, kasus pencurian, perampokan bahkan pembunuhan yang berasal dari motif perampokan. Sungguh memprihatinkan. 

Pemerintah pun telah berupaya mengatasi hal ini dengan memberikan kelonggaran pembayaran pokok selama 1 tahun kepada pekerja informal yang memiliki tagihan kepemilikan rumah tipe tertentu atau program rumah sederhana, kelonggaran kredit kendaraan bermotor untuk driver ojek online, kelonggaran kredit usaha mikro dan usaha kecil untuk nilai di bawah 1 milliar sampai dengan 1 tahun & penurunan bunga sesuai kebijakan yang disampaikan Presiden dalam keterangan  pers tanggal 24 Maret 2020. Kebijakan ini diambil sebagai salah satu langkah pemerintah agar makroprudensial aman terjaga.

Pembebasan pajak juga diberikan untuk pekerja yang gajinya di bawah Rp 200 juta per tahun dan memiliki NPWP mulai bulan April sampai bulan September 2020.  Pembebasan PPh final sebesar 0% juga diberikan ke UMKM selama 6 bulan mulai dari April hingga September 2020. 

Pembebasan PPh ini juga berlaku atas impor dan pembelian barang yang dilakukan oleh badan/instansi pemerintah, rumah sakit rujukan, dan pihak lain yang ditunjuk untuk membantu penanganan wabah covid-19.

Selain itu, pemerintah juga melakukan pembebasan PPN untuk barang dan jasa yang diperlukan dalam rangka penanganan wabah COVID-19. Semua langkah ini dilakukan agar stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dalam masyarakat. 

Lalu, bagaimanakah langkah kita untuk tetap dapat survive di masa pandemi ini? Tidak mudah memang, namun kita dapat mengupayakan dengan beradaptasi dan sedikit memodifikasi kebiasaan, gaya hidup atau bahkan mungkin pekerjaan kita di masa pandemi ini. Langkah cerdas berperilaku pun tak luput sebagai salah satu langkah adaptasi di masa ini. 

Langkah awal dapat dimulai dengan cerdas berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tidak menimbun stok sembako agar tidak terjadi kepanikan dan lonjakan harga barang, selalu check & re-check setiap mendapatkan berita-berita yang ada dan memastikan bahwa informasi tersebut benar dan valid, tidak menyebar hoax, berbelanja dengan cermat untuk hal-hal yang memang kita butuhkan, tidak menimbun barang & menjualnya dengan harga tinggi, seperti penimbunan dan penjualan  masker & hand sanitizer dengan harga tinggi yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Langkah-langkah sederhana ini bisa membantu untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dalam masyarakat kita. Bagus sekali, bukan? Selain bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan dekat, kita juga berdampak luas bagi masyarakat dan negara kita.

Langkah selanjutnya yaitu adaptasi. Saat ini, kita beradaptasi dengan gaya hidup baru yang populernya disebut New Normal. Memakai masker ke mana pun, sering mencuci tangan, berganti pakaian dan membersihkan diri setelah dari luar rumah, mengurangi frekwensi di luar rumah untuk hal yang tidak terlalu penting, serta penerapan physical distancing.

Tantangan terbesar sebagian masyarakat adalah melawan kejenuhan ketika membiasakan diri untuk nyaman di rumah dalam waktu yang lebih lama dibanding sebelum pandemi ini. Untuk mengatasi kejenuhan, kita dapat melakukan aktivitas bersama keluarga seperti memasak atau membuat prakarya bersama dan berbincang intens untuk membangun kedekatan dalam keluarga.

Bagi para perantau yang indekos, inilah saatnya untuk meningkatkan kualitas me time! Bisa dengan membaca buku yang belum sempat dibaca atau mungkin masih tersegel, menulis novel atau buku, memperdalam hobi, mempelajari hal atau hobi baru ketika di kos. Atau berolahraga indoor seperti senam, yoga dan meditasi. Anggap saja, ini waktunya kita berbahagia dengan hal-hal kecil dan sederhana di dekat kita. Menarik, bukan?

Langkah yang tak kalah penting dari lainnya, survive. Seirama dengan teori Charles Darwin, untuk dapat survive kita perlu beradaptasi. Ini pula lah yang kita perlukan di masa pandemi ini. Beberapa pekerja beralih profesi di masa pandemi ini. Contohnya, fotografer wedding.

Di masa ini, penghasilan mereka menurun drastis. Akhirnya, beberapa dari mereka beralih menjadi fotografer untuk bisnis makanan atau foto produk online shop. Ada pula cerita seorang karyawan periklanan yang dirumahkan lalu membuka usaha frozen food di masa pandemi ini.

Begitu banyak cerita adaptasi yang menguatkan dan menginspirasi kita. Kita juga dapat memulai dari diri kita dengan hal-hal yang kita mampu lakukan. Entah kecil atau mungkin yang dianggap sepele sebagian kalangan, tak apa. Lakukanlah selama itu benar dan tak melanggar aturan. Menjadi dropshipper, misalnya. 

Bangkit mungkin tak semudah membalikkan telapak tangan. Sedih atau putus asa mungkin menyergap. Namun, jangan biarkan itu membuat kita terpuruk dan berlarut-larut. Kita boleh menangis ketika jatuh, diam sesaat untuk mengumpulkan kekuatan, namun kita harus bangkit meskipun itu perlahan. Berjalan pelan-pelan, lalu berjalan tegap, kemudian berlari. Semangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun