Mohon tunggu...
Steven Sinaga
Steven Sinaga Mohon Tunggu... Saya merupakan salah satu mahasiswa jurusan Kimia di Universitas Negeri Medan

Topik konten favorit saya adalah tentang pendidikan, film, dan sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Bohr Ke Schodinger : Evolusi Pemahaman Kita Tentang Struktur Atom

14 Oktober 2025   00:12 Diperbarui: 14 Oktober 2025   00:12 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Struktur Atom: Dasar Segala Ilmu Kimia
Struktur atom adalah fondasi ilmu kimia modern. Dengan memahami susunan elektron, kita dapat menjelaskan ikatan, sifat unsur, dan reaksi kimia. Dulu, model Bohr menggambarkan elektron berputar seperti planet mengelilingi matahari. Namun, konsep ini kini dianggap tidak cukup akurat karena elektron tak memiliki lintasan pasti.

2. Dari Orbit ke Awan Elektron
Penelitian menunjukkan bahwa elektron bersifat ganda — sebagai partikel dan gelombang. Mekanika kuantum menjelaskan bahwa elektron berada dalam “ruang kemungkinan” yang disebut orbital, bukan orbit tetap. Konsep ini menjelaskan fenomena mikroskopik dengan lebih tepat.

3. Bohr vs. Mekanika Kuantum
Model Bohr bersifat pasti (deterministik), sedangkan mekanika kuantum bersifat probabilistik. Bohr melihat elektron sebagai partikel, sementara teori kuantum memandangnya sebagai gelombang-partikel. Persamaan Schrödinger menggantikan lintasan tetap dengan fungsi gelombang (ψ) untuk menggambarkan perilaku elektron.

4. Kimia Bertemu Matematika
Mekanika kuantum lahir dari perpaduan kimia dan matematika. Persamaan Schrödinger menghasilkan fungsi gelombang (ψ) yang menggambarkan peluang keberadaan elektron. Tanpa matematika, konsep energi kuantisasi, momentum sudut, dan bentuk orbital sulit dijelaskan secara akurat.

5. Apa Itu Orbital dan Fungsi Gelombang?
Orbital adalah daerah di sekitar inti dengan peluang terbesar ditemukannya elektron. Fungsi gelombang (ψ) menjelaskan perilaku elektron, sedangkan ψ² menunjukkan kemungkinan keberadaannya. Inilah yang membedakan pandangan kuantum dari pandangan klasik: kita bicara tentang kemungkinan, bukan kepastian.

6. Para Pelopor Teori Kuantum
Erwin Schrödinger (1926) menciptakan persamaan gelombang yang menjelaskan perilaku elektron. Max Born menafsirkan ψ² sebagai probabilitas menemukan elektron. Werner Heisenberg menambahkan prinsip ketidakpastian — kita tak bisa tahu posisi dan kecepatan elektron secara bersamaan. Niels Bohr sebelumnya memperkenalkan konsep energi terkuantisasi yang menjadi dasar teori modern.

7. Bentuk dan Keunikan Orbital
Setiap orbital memiliki bentuk unik:

  • s: bulat simetris, kepadatan elektron maksimum di inti.

  • p: menyerupai angka delapan, memiliki arah px, py, pz.

  • d: seperti daun semanggi, berperan dalam warna senyawa logam.

  • f: paling kompleks, ditemukan pada unsur berat seperti lantanida.

8. Peran Orbital dalam Kimia Modern
Bentuk orbital menentukan arah ikatan kimia (hibridisasi sp, sp², sp³) dan sifat unsur seperti warna serta magnetisme. Dari konsep inilah lahir teori ikatan molekul dan teknologi seperti laser, semikonduktor, hingga spektroskopi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun