Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Militansi Gereja dalam Menjaga Eksistensi Kebangsaan

3 November 2022   20:29 Diperbarui: 3 November 2022   20:58 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MILITANSI GEREJA DALAM MENJAGA EKSISTENSI KEBANGSAAN

(Sebuah Refleksi Atas Spirit Konsili Vatikan II Dalam Konteks Indonesia)

 

Pengantar

Konsili Vatikan II telah membuka "gerbang" Gereja untuk "keluar" dan menjumpai dunia nyata. Gereja tidak lagi berkutat dalam tembok-tembok besar dogmatiknya yang kaku, melainkan membuka pintunya agar dapat secara langsung melihat dan mengalami situasi kongkrit manusia. 

Yohanes XXIII sebagai Paus pengagas telah memulainya dengan tindakan simbolik membuka jendela-jendela Vatikan agar udara kotor di dalam dapat keluar dan udara segar dapat masuk.

"Aggiornamento", demikian spirit utamanya. Konsili Vatikan II dalam semangat Ekumenisnya telah melahirkan gagasan-gagasan brilian berkat kontribusi luarbiasa para bapa Konsili.

Konsili Vatikan II berhasil merumuskan empat konstitusi, sembilan dekrit dan tiga pernyataan. Para bapa konsili meyakini bahwa semuanya berkat karunia Roh Allah yang hendak menuntun Gereja Allah kepada perubahan yang relevan dalam sejarahnya.

Enam belas dokumen yang dihasilkan pada intinya memuat dasar-dasar iman umat Kristiani dan juga bagaimana Gereja bertindak dalam sejarah umat manusia.

Bagi sebagian besar orang, Konsili Vatikan II merupakan salah satu jalan terjal Gereja karena harus menanggalkan dirinya dan bersedia membarui diri. Gereja pada akhirya memasuki era barunya dengan sebuah spirit kolaborasi dan keterlibatan dalam dunia. 

Dengan jalan ini Gereja tidak lagi memandang dirinya berada di luar dunia melainkan berada dalam dunia dan turut serta dalam kehidupan dunia dan pada saat yang sama menjadi garam dan terang di dalamnya. 

Dari ke-16 dokumen yang dihasilkan dapat ditinjau bagaimana sikap Gereja yang telah begitu terbuka untuk sebuah jalan pembaruan.

Konsili Vatikan II telah berusia 60 tahun sejak dimulainya pada tahun 1962. Rentang waktu yang panjang ini tidak menjadi alasan melihat paham Vatikan II sebagai paham usang. Spirit Vatikan II masih bergema dalam dunia zaman ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun