Mohon tunggu...
Kapten Jack Sparrow
Kapten Jack Sparrow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Instagram: stvnchaniago, Email: kecengsc@gmail.com, Youtube: FK Anime,

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bahas Baliho Konvensional Politisi dari Sudut Pandang Public Relations

14 Agustus 2021   17:10 Diperbarui: 15 Agustus 2021   17:26 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho milik politisi Puan Maharani (Sumber: kompas.com)

Jawabannya jelas tidak. Masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, akan sulit dijangkau apabila hanya mengandalkan teknologi digital, karena mereka rata-rata menggunakan handphone untuk menelepon dan SMS saja. Ya, paling mentok Whatsapp. 

Jadi, cara terbaik untuk menjangkau mereka, adalah dengan turun langsung, salah satu caranya dengan memasang baliho konvensional, yang memang memiliki ukuran cukup besar dan gampang terlihat.

Kedua, perihal orang tua. Memang ada beberapa kaum usia lanjut yang masih aktif dan eksis menggunakan sosial media, namun tentu, jumlahnya tak seberapa dengan yang tidak bermain sosial media. Jadi, sia-sia rasanya berkoar-koar di sosial media apabila yang ditargetkan adalah orang-orang tua, karena pasti tidak akan connect.

Maka dari itu, cara paling efektif untuk menjangkau orang-orang tua, memang adalah melalui cara konvensional, ya itu tadi, dengan memasang baliho. Ketika pergi bekerja atau pulang bekerja misalnya, ketika mereka melewati jalan raya, kemudian sengaja ataupun tidak sengaja melihat baliho seorang politisi, maka mereka akan sadar, oh ternyata ada ya politisi yang namanya "A" atau "B". Loh, memang apa untungnya bagi para politisi itu? Nah, akan penulis jelaskan di poin selanjutnya.

2. Efek Repetisi dan Brain Recognition

Yup, manfaat baliho konvensional yang (biasanya) dipasang dalam jangka waktu yang lama, ialah timbulnya efek repetisi di benak orang yang melihatnya. Contoh, seperti saya yang bukan peminat politik dan bukan fanatik partai apa pun, saya jelas tidak akan mengetahui bagaimana kinerja "A", "B", atau "C". Logikanya, namanya saja tidak tahu, bagaimana mau mengetahui kinerjanya, iya kan?

Maka dari itu, baliho konvensional ini ditujukan untuk mengenalkan si politisi ini, terutama untuk orang-orang yang belum mengenalnya. Karena dilihat terus-terusan oleh orang yang sama, perlahan tapi pasti, timbul efek repetisi di benak orang yang melihatnya tersebut. 

Sehingga, orang itu tidak lagi menjadi "buta" mengenai si politisi ini, karena sudah ada perkenalan secara tidak langsung sebelumnya, melalui baliho yang dilihatnya setiap hari tadi.

Dampak positif bagi si politisi? Ya jelas, orang yang awalnya tidak tahu, akan mulai mencari tahu informasi tentang si politisi ini, jika memang ia tertarik. Si politisi ini dari partai mana, kinerjanya bagaimana, bahkan kalau perlu informasi mengenai keluarganya juga dicari tahu. Dan apabila memang semua clean dan kinerjanya memuaskan menurut orang awam ini, maka besar kemungkinan orang ini akan memilih politisi yang sudah melekat di benaknya tersebut.

Selanjutnya, Brain Recognition. Brain Recognition sendiri adalah kemampuan otak untuk mengenali sesuatu. Cara paling gampang untuk membentuk Brain Recognition adalah dengan melihat. Nah, dengan baliho konvensional yang kadang ukurannya luar biasa besar di mata, efek Brain Recognition akan lebih gampang terbentuk.

Jadi, ambil contoh pernah ketika pertama kali saya menggunakan hak suara. Saya sempat blank ketika melihat banyaknya nama dan wajah di kertas suara. Lalu, apa yang saya lakukan? Ya saya mencoba melihat wajah-wajah para politisi itu sembari mencocokannya dengan nama dan memori yang ada di ingatan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun