Mohon tunggu...
Steve Harison
Steve Harison Mohon Tunggu... Wirausaha -

Inspirator Muda Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menurut Anda, Apa Makna 88 Tahun Sumpah Pemuda?

27 Oktober 2016   20:15 Diperbarui: 27 Oktober 2016   20:34 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: nangutumb.xyz

Tonggak persatuan rakyat Indonesia sesungguhnya diawali oleh Deklarasi Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 silam.

Kepeloporan pemuda telah mengantarkan Indonesia 17 tahun setelah itu menuju gerbang emas kemerdekaan.

Bahkan Presiden Soekarno memiliki salahsatu motto yang terus menjadi motivasi para pemimpin muda Indonesia yakni "Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia!"

Keyakinan Bung Karno itu bukan tanpa alasan dan bahkan memiliki arti sangat mendalam.

Seharusnya, motto Bung Karno tersebut juga diterapkan pada kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segala aspek dan dimensi.

Lihatlah, kini para pejabat dan politikus justru sangat berusaha keras untuk mengamankan posisi dan kekuasaannya, tanpa memberikan kesempatan dan pembinaan bagi para pemuda/i tanah air.

Banyak dari mereka menutup mata atas kisah perjuangan hidup para pemuda/i yang begitu berat dalam mencapai mimpi-mimpi mereka.

Anak pejabat dan politikus sangatlah terbiasa menikmati kemewahan dan keistimewaan baik itu dalam pendidikan, kekayaan, relasi kekuasaan, dan lainnya.

Padahal mereka seharusnya sadar penuh bahwa pendapatan orang tua mereka berasal dari uang rakyat.

Terlalu silau dengan gelar akademik dari universitas ternama dunia, gaya hidup sosialita kelas dunia, dan posisi penting dalam suatu lembaga.

Setidaknya 3 anak Presiden Jokowi yakni Gibran, Kahiyang, dan Kaesang telah menunjukkan bahwa mereka tidak terlalu silau dengan potensi kemewahan dan keistimewaan yang bisa didapatkan.

Kepemudaan masa kini pun seharusnya diprioritaskan pada segi kesederhanaan namun penuh kemajuan.

Revolusi mental perlu dibuktikan dengan adanya pembangunan kepemudaan yang jauh lebih baik dan berguna.

Sementara Kementerian Pemuda dan Olahraga mengambil tema tahun ini yaitu "Pemuda Indonesia Menatap Dunia" maka akan sangat ironis pada saat menilik anggaran yang tersedia untuk mendukung berbagai kegiatan positif dan inisiatif para pemuda/i di seluruh penjuru Indonesia. Dibandingkan anggaran untuk keolahragaan, anggaran kepemudaan tidaklah mencapai setengahnya. Sungguh mengenaskan...

Pemerintah masih setengah-setengah dalam membangun kepemudaan kita, padahal bonus demografi sudah di depan mata...

Menatap dunia tanpa sokongan dana hanyalah impian semata...

Kemenpora sebagai ujung tombak harus merombak tradisi-tradisi kebijakan yang mubazir...

Sudah saatnya kepemudaan jauh lebih diprioritaskan bukan hanya perayaan sukaria setiap tahunnya...

Sudah banyak pemuda/i Indonesia yang mengharumkan Indonesia di tingkat dunia tapi lebih dari 80% menyatakan bahwa pemerintah tidak memiliki andil apa-apa dalam karya bakti mereka...

Memang pemerintah bukan segala-galanya, tetapi generasi muda akan selalu melihat perilaku pemerintahnya, apakah menjadi teladan atau justru keburukan?

Semoga di peringatan ke-88 tahun ini, pemuda/i Indonesia semakin banyak menghasilkan prestasi, inspirasi, serta karya bakti demi ibu pertiwi.

Jayalah terus pemuda-pemudi Indonesia !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun