-Langkah 8: Evaluasi Efektivitas Keputusan
Langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan melibatkan evaluasi hasil atau hasil keputusan untuk melihat apakah masalah telah teratasi.
2. Pendekatan pengambilan keputusan
Meskipun setiap orang dalam organisasi membuat keputusan, pengambilan keputusan sangatlah penting bagi para manajer. Kebanyakan keputusan bersifat rutin. Misalnya, setiap hari sepanjang tahun Anda membuat keputusan tentang apa yang akan dimakan untuk makan malam. Ini adalah keputusan yang cukup sederhana dan biasanya dapat ditangani dengan cepat.Â
Para manajer juga membuat lusinan keputusan rutin ini setiap hari; misalnya, karyawan mana yang akan bekerja pada shift apa minggu depan, informasi apa yang harus dimasukkan dalam laporan, atau bagaimana menyelesaikan keluhan pelanggan. Mari kita lihat lima perspektif tentang bagaimana manajer mengambil keputusan.
-Rasionalitas
Pengambil keputusan yang rasional harus sepenuhnya obyektif dan logis. Permasalahan yang dihadapi akan jelas dan tidak ambigu, dan pengambil keputusan akan memiliki tujuan yang jelas dan spesifik serta mengetahui semua alternatif dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Terakhir, pengambilan keputusan secara rasional akan secara konsisten mengarah pada pemilihan alternatif yang memaksimalkan kemungkinan mencapai tujuan tersebut.
-Rasionalitas Terbatas
Pendekatan yang lebih realistis untuk menggambarkan bagaimana manajer mengambil keputusan adalah konsep rasionalitas terbatas, yang mengatakan bahwa manajer membuat keputusan secara rasional tetapi dibatasi oleh kemampuannya dalam memproses informasi. Karena mereka tidak mungkin menganalisis semua informasi tentang semua alternatif, manajer memuaskan daripada memaksimalkan.
-Intuisi
Apa itu pengambilan keputusan intuitif? pengambilan keputusan intuitif membuat keputusan berdasarkan pengalaman, perasaan, dan akumulasi penilaian.
-Manajemen Berbasis Bukti
Setiap proses pengambilan keputusan dapat ditingkatkan melalui penggunaan bukti yang relevan dan dapat diandalkan, baik itu membeli paket telepon seluler atau memutuskan lokasi kantor baru. Itulah alasan di balik manajemen berbasis bukti (EBMgt), yaitu penggunaan sistematis bukti terbaik yang tersedia untuk meningkatkan praktik manajemen.
-Sumber daya crowdsourcing
Menemukan solusi inovatif terhadap masalah adalah salah satu dari beberapa kegunaan crowdsourcing dalam organisasi. Crowdsourcing dapat membantu manajer mengumpulkan wawasan dari pelanggan, pemasok, atau kelompok lain untuk membantu mengambil keputusan seperti produk apa yang akan dikembangkan, di mana mereka harus berinvestasi, atau bahkan siapa yang akan dipromosikan.
3.Klasifikasi Keputusan dan Gaya Pengambilan Keputusan:
*Klasifikasi Keputusan:
Keputusan dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur (terstruktur vs. tidak terstruktur) dan waktu (keputusan satu kali vs. berulang).
*Gaya Pengambilan Keputusan:
Gaya pengambilan keputusan individu dapat bervariasi antara rasional, intuitif, atau berorientasi tindakan.
4. Pengaruh Bias dalam Pengambilan Keputusan:
-Konfirmasi:
Mencari informasi yang mendukung keputusan yang sudah dibuat, mengabaikan informasi yang bertentangan.
-Pengaruh Sosial:
Pengaruh dari orang lain dalam pengambilan keputusan.
-Risiko:
Tendensi untuk menghindari risiko atau mencari risiko tergantung pada konteksnya.
-Penguncian Mental:
Terikat pada keputusan sebelumnya yang menghambat kemampuan untuk melihat opsi yang baru.
-Pengaruh Afiliasi:
Cenderung untuk membuat keputusan yang akan memperkuat hubungan sosial.
