Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penebusan Terbatas

17 Februari 2018   06:40 Diperbarui: 19 Agustus 2018   01:05 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita bertanya kepada 100 orang Kristen “untuk siapa Kristus mati di atas kayu salib?”, maka lebih dari 90% di antara mereka mungkin akan menjawab “untuk semua orang”. Jawaban seperti ini memang sangat bisa dimengerti. Beberapa ayat Alkitab “secara eksplisit” tampak mendukung ide penebusan universal (Yoh. 1:29; 3:16; 4:42; 2Kor. 5:14; Ibr. 2:9; 1Yoh. 2:2, dan masih banyak teks lain). Berbagai khotbah pekabaran Injil pun memberitakan kematian Kristus untuk semua orang berdosa.

Di kalangan orang yang menyebut diri Reformed tetapi tidak menerima semua pokok dalam TULIP, poin “L” (Limited Atonement) merupakan salah satu yang sering ditolak selain “I” (Irresistible Grace). Mereka berpendapat bahwa konsep penebusan terbatas bukanlah sesuatu yang harus ada dalam sistem teologi Calvinis. Bagi mereka konsep ini hanya merupakan kebutuhan logis (logical necessity) yang tidak didukung oleh ajaran Alkitab yang jelas.

Dua pandangan di atas jelas tidak dapat dibenarkan. Mereka yang memegang pandangan tersebut kemungkinan besar tidak memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan penebusan terbatas. Mereka juga tidak memahami melimpahnya ajaran Alkitab tentang konsep ini, baik ajaran yang eksplisit maupun implisit. Dalam pembahasan selanjutnya akan terlihat bahwa doktrin ini merupakan “penegasan sentral dari Injil” (J. I. Packer).

Pengertian penebusan terbatas

Doktrin ini dirumuskan untuk merespons pandangan Armenian yang mengajarkan bahwa kurban Kristus di atas kayu salib adalah untuk semua manusia dan setiap individu tanpa perbedaan dan perkecualian. Walaupun apa yang yang dilakukan Kristus di kayu salib ditujukan untuk semua orang tetapi tidak semua orang dapat menikmati penebusan. Hanya orang-orang tertentu yang beriman kepada Kristus yang dapat menerima penebusan. Dengan kata lain, meminjam istilah Edwin Palmer (Lima Pokok Calvinisme, 65), mereka membedakan antara apa yang Yesus lakukan (mati bagi semua orang) dan apa yang Kristus capai (tidak semua orang diselamatkan).

Terhadap pandangan Armenian di atas, orang-orang Reformed menegaskan bahwa penebusan Kristus ditujukan hanya bagi orang-orang yang sudah dipilih sejak kekekalan. WCF III.6 menyatakan, “…karena itu mereka yang dipilih…ditebus dalam Kristus, dipanggil kepada iman secara efektual…dibenarkan, diangkat menjadi anak, dikuduskan dan dipelihara oleh kuasa-Nya melalui iman menuju keselamatan. Tidak ada yang lain yang ditebus oleh Kristus, dipanggil secara efektual, dibenarkan, diangkat menjadi anak, dikuduskan dan diselamatkan kecuali orang-orang pilihan saja”.

Dari pernyataan di atas terlihat bahwa yang dimaksud dengan “terbatas” bukanlah nilai atau kuasa penebusan Kristus. Nilai atau kuasa penebusan ditentukan oleh dan diukur berdasarkan keagungan Pribadi yang mengadakan penebusan. Karena Kristus menderita sebagai Allah-manusia, maka nilai penebusan-Nya bersifat tidak terbatas. Alkitab secara jelas mengajarkan bahwa yang disalibkan adalah “Tuhan kemuliaan” (1Kor. 2:8) dan “pangeran kehidupan” (Kis. 3:15, kontra LAI:TB “Pemimpin kepada kehidupan”). Allah menebus gereja dengan darah-Nya sendiri (Kis. 20:28, kontra LAI:TB “darah Anak-Nya”). Berdasarkan hal ini penebusan Kristus sebenarnya bernilai tanpa batas dan dapat menyelamatkan setiap manusia jika hal itu memang adalah rencana Allah. Kenyataannya, Allah tidak merencanakan untuk menyelamatkan semua orang, sehingga penebusan itu tidak berlaku untuk semua orang. Jadi, “terbatas” di sini hanya dalam arti cakupan tujuan atau aplikasi dari penebusan tersebut, yaitu dibatasi pada orang-orang yang sudah dipilih. Istilah populer yang dipakai untuk menjelaskan ini adalah “penebusan Kristus cukup (sufficient) untuk semua orang, tetapi efektif (efficient) hanya bagi orang-orang pilihan”.

Kita tidak boleh memiliki pemikiran yang salah tentang doktrin ini dengan menyatakan bahwa penebusan Kristus yang nilainya tidak terbatas di atas merupakan tindakan yang berlebihan karena jumlah yang ditebus ternyata tidak banyak. Besar-kecilnya penebusan Kristus tidak ditentukan oleh jumlah yang Dia tebus. Walaupun jumlah orang yang ditebus ternyata hanya satu orang, penebusan yang nilainya tidak terbatas tetap diperlukan, karena manusia telah memberontak terhadap Pribadi yang tidak terbatas, maka penebusan untuk mendamaikan kedua pihak juga harus tidak terbatas nilainya (Boettner, Reformed Doctrine of Predestination, 151-152). Ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan hal ini adalah sinar matahari. Matahari tetap akan memancarkan sinarnya secara penuh, terlepas dari jumlah tanaman yang memerlukan sinar tersebut.

Perbandingan antara konsep Reformed dan Armenian tentang penebusan Kristus menunjukkan bahwa kedua aliran ini sama-sama menerima penebusan yang terbatas, tetapi mereka berbeda tentang aspek keterbatasan tersebut. Pihak Reformed membatasi cakupan penebusan (tidak untuk semua orang), sedangkan Armenian membatasi kuasa penebusan (penebusan Kristus pada dirinya sendri secara aktual tidak menyelamatkan). Pembatasan versi Reformed bersifat kuantitatif, sedangkan Armenian bersifat kualitatif. Ibarat sebuah jembatan, versi Reformed adalah jembatan sempit yang menyebrangi sebuah sungai sampai pada ujungnya, sedangkan versi Armenian seperti jembatan yang luas namun tidak mencapai seberang sungai (Boettner, Reformed Doctrine of Predestination, 153).

Argumen yang mendukung penebusan terbatas

Untuk memudahkan pemahaman, argumen yang mendukung penebusan terbatas dibagi menjadi empat bagian: teks-teks Alkitab yang secara eksplisit mengajarkan doktrin ini, konsep penebusan Kristus secara umum dalam Alkitab, inferensi logis dari doktrin-doktrin lain, dan kelemahan mendasar pandangan Armenian. Kita akan menyelidiki masing-masing argumen secara lebih detail.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun