Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Minggu Transfigurasi

12 Februari 2018   19:27 Diperbarui: 19 Mei 2018   02:41 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian teolog mengusulkan Gunung Hermon (2814 m) sebagai tempat transfigurasi. Sama seperti usulan pertama, usulan inipun sulit untuk diterima: (1) Gunung Hermon terlalu dingin untuk didiami selama semalam (bdk. Luk 9:33), karena puncak gunung ini selalu bersalju di sepanjang waktu; (2) posisi Gunung Hermon malah lebih ke utara lagi dibandingkan Gunung Tabor, sehingga kalau transfigurasi terjadi di gunung ini, maka Yesus juga memutar dari Kaisarea Filipi - Gunung Hermon - Kaisarea Filipi - Kapernaum - Yerusalem; (3) menurut catatan Markus (Mar 9:14), ketika rombongan Yesus turun dari gunung mereka mendapati murid-murid lain sedang berdebat dengan para ahli Taurat di sekitar Gunung Hermon (?) yang terletak jauh di utara Yerusalem tampaknya sangat janggal.

Sebagian teolog mengusulkan Gunung Meron (1197 m) yang terletak di antara Kaisarea Filipi dan Kapernaum. Walaupun dari sisi ketinggian dan posisi gunung ini layak diperhitungkan sebagai alternatif, namun kita tidak dapat memberi argumen yang pasti. Kita sebaiknya mengikuti para penulis Alkitab yang sengaja tidak menjelaskan posisi detail dari gunung ini. Dari cara mereka menceritakan peristiwa ini terlihat bahwa identifikasi gunung ini tidak sepenting peristiwa yang terjadi di atasnya.

Makna transfigurasi: Yesus adalah Mesias yang dijanjikan

Apa signifikansi peristiwa transfigurasi? Mengapa Yesus perlu menyatakan diri seperti ini? Ada beberapa petunjuk yang diberikan dalam teks tentang tujuan transfigurasi. Pertama, transfigurasi menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Dari sekian banyak tokoh Perjanjian Lama, hanya dua tokoh yang muncul dalam peristiwa transfigurasi, yaitu Musa dan Elia. Mengapa dua tokoh ini muncul? Sebagian orang berpendapat bahwa dua tokoh ini muncul karena mereka tidak pernah mengalami kematian. 

Tafsiran ini jelas tidak bisa diterima: (1) Musa benar-benar mengalami kematian (Ul 34:7); (2) Henokh tidak mengalami kematian (Kej 5:24), tetapi tidak muncul dalam peristiwa ini. Teolog lain berpendapat bahwa Musa dan Elia muncul karena keduanya sama-sama pernah mendapatkan wahyu dari Allah di atas gunung (Kel 19; 24; 1 Raj 19). Tafsiran ini tampaknya kurang sesuai dengan transfigurasi: (1) para penulis Kitab Injil tidak terlalu menekankan pentingnya lokasi transfigurasi. 

Hal ini ditunjukkan dengan absennya keterangan tentang nama gunung tempat transfigurasi di semua catatan para penulis Kitab Injil dalam Alkitab; (2) dalam transfigurasi, Yesus tidak menerima wahyu apapun. Suara dari surgapun lebih ditujukan pada ketiga murid-Nya (Mat 17:5); (3) ketika ada di gunung, Elia tidak mengalami perubahan penampilan seperti yang dialami Musa (Kel 34:29-30) maupun Yesus (Mat 17:1-8). Sebagian teolog lain memgusulkan kehadiran Musa dan Elia sebagai perwakilan/simbol dari kitab Taurat dan para nabi. 

Sama seperti usulan sebelumnya, tafsiran ini juga kurang memuaskan: (1) tidak ada bukti dari tulisan Yahudi apapun yang menempatkan Elia sebagai perwakilan dari semua nabi; (2) kitab Yahudi dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Taurat, para nabi dan tulisan-tulisan. Jika Musa mewakili kitab Taurat dan Elia mewakili kitab para nabi, lalu siapa yang mewakili tulisan-tulisan lain?

Tafsiran paling tepat adalah yang memandang kehadiran Musa dan Elia sebagai konfirmasi kedatangan Mesias. Tuhan pernah berjanji bahwa Dia akan membangkitkan seorang nabi di akhir zaman yang sama seperti Musa (Ul 18:15, 18). Dalam perkembangan selanjutnya, janji ini dipahami sebagai salah satu nubuat tentang datangnya Mesias. Kedatangan Mesias sendiri di tempat lain dinubuatkan akan didahului dengan Elia akhir zaman (Mal 3:1; 4:5-6). Yang dimaksud Elia yang akan datang ini adalah Yohanes Pembaptis (Mat 17:10-13; bdk. Mat 11:10-14; Luk 1:17).

Tafsiran di atas juga didukung oleh konteks Matius 16-17. Sebelum transfigurasi Yesus berbicara tentang identitas diri-Nya sebagai Mesias (Mat 16:13-20). Selanjutnya Dia menjelaskan tentang Mesias yang menderita dan syarat-syarat mengikuti Dia (Mat 16:21-26). Di akhir pembicaraan ini Yesus menyinggung tentang kemuliaan-Nya sebagai Anak Manusia yang menggenapi nubuat mesianis di Daniel 7:13-14 (bdk. Mat 16:27-28). 

Ucapan Allah dari surga di Matius 17:5 pun turut mengingatkan kita kembali tentang peristiwa baptisan (Mat 3:13-17) ketika Bapa memproklamasikan Yesus sebagai penggenap nubuat di Mazmur 2:7 dan Yesaya 42:1. Semua petunjuk ini meyakinkan kita bahwa transfigurasi memang dimaksudkan untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.

Makna transfigurasi: Yesus melebihi Musa maupun Elia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun