Mohon tunggu...
Stephen Sihombing
Stephen Sihombing Mohon Tunggu... Pemuka Agama - mengabdi bagi kemanusian dengan keteladanan Yesus

mengembangkan narasi iman bagi kebahagiaan umat http://sgrsihombing.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Duta Karya Allah

17 Maret 2019   02:49 Diperbarui: 17 Maret 2019   03:41 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://medan.tribunnews.com/2018/02/20

Bacaan: Yesaya 49:1-6
***
Bagaimana saudara menjalani hidup setiap hari? Saya berharap bahwa saudara dan saya beroleh kesempatan-kesempatan baru dari Tuhan menjadi orang-orang yang dapat memberkati banyak orang lain sebagaimana yang dikehendaki Allah. Dalam persekutuan dengan Allah, kita dapat melakukan kebaikan yang dapat mendatangkan kegembiraan dan bukannya dukacita yang mendalam.  
***
Pastinya kita prihatin dan turut berduka atas teror keji yang dialami saudara-saudara kita, umat Muslim yang beribadah di Masjid an-Noor di Deans Ave, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3) lalu.  Brenton Tarrant, seorang pria kulit putih kelahiran Australia berusia 28 tahun, telah menewaskan secara brutal 49 orang yang menjadi sasaran kebencian rasial. Kita berdoa bagi semua korban dan keluarga agar tabah dan percaya tegaknya supremasi hukum.
***
Nubuatan nabi Yesaya berbicara karya pelayanan hamba Tuhan yang diutus Allah memulihkan kehidupan bangsa Israel agar mereka berdamai dengan Allah. Kehidupan bangsa Israel yang lebih menyembah berhala dan mengandalkan kekuatan manusia, telah mengakibatkan mereka terbuang sebagai konsekuensi hukuman atas dosa.

Meski demikian Allah tetap mengasihi bangsa Israel dan menghendaki mereka mengalami pemulihan dan pembaruan dalam kehidupan.
***
Allah tidak berdiam dengan rencana-Nya. Allah menetapkan dan memilih utusan-Nya yang terbaik yang dikatakan "telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku." (49:1) Allah yang mengutus, telah melengkapi hambaNya dengan kuasa perkataan yang memampukan hambaNya menyampaikan kebenaran firman Tuhan kepada bangsa Israel apapun hasilnya.
***
Tidak mudah menjadi hamba Tuhan bagi mereka yang hidup dalam kedagingan dan perseteruan dengan Allah. Bisa terjadi penolakan dan seolah apa yang diberitakan hamba Tuhan tidak ada gunanya atau sia-sia saja.

Padahal tidak demikian. Kuasa Allah tetap bekerja bagi mereka yang secara terbuka hidupnya dijamah dan diberkati firman Tuhan atau mereka yang barangkali perlu mengalami proses bertahun-tahun sampai akhirnya perobatan dan kelahiran baru terjadi dalam hidupnya.
***
Allah tetap berkarya dan karya Allah tidak pernah berhenti. Bahkan Allah mempromosikan hamba-Nya tidak hanya melayani bangsa Israel saja tetapi juga bangsa-bangsa lain.

Karya keselamatan Allah bukan hanya bagi kalangan eksklusif tetapi bagi banyak orang. Keselamatan Allah itu berlaku universal. Allah mau hamba-Nya menjadi terang bangi bangsa-bangsa lain.
***
Kita belajar dari firman Tuhan bahwa bangsa Israel telah gagal dalam misi mereka untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Bangsa Israel malah kehilangan kemuliaan Allah ketika mereka hanya mementingkan dirinya sendiri.

Apa yang terjadi pada bangsa Israel, bisa berlaku bagi kita jika kita menjadi sedemikian eksklusif dan menganggap orang-orang lain bukan hal penting untuk mengalami kasih Tuhan Yesus dalam hidupnya.
***
Sikap rasial, termasuk sikap eksklusif yang mendatangkan kebencian laten yang pada akhirnya memuncak pada perbuatan brutal dan terkutuk. Sikap intoleransi mengakibatkan tragedi kemanusian yang memilukan dan catatan sejarah yang kelam. Sebagai umat Tuhan, kita perlu memperbaiki pola pikir dan pandang kita sehingga kita dapat menjadi hamba-hamba Tuhan yang melayani sesama sehingga  mereka terhubung dengan Allah yang memberkati hidup banyak orang.
***
Sebutan hamba Tuhan, menunjuk kepada Yesus, Tuhan kita yang adalah Terang itu sendiri. Injil Yohanes 8:12 berkata:  Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.". Kita sekalian yang percaya kepada Tuhan Yesus dapat mengerti dan mengalami bagaimana kehidupan yang memancarkan terang Tuhan.
***
Kita bukan hanya sekedar diselamatkan dan didamaikan dengan Allah secara eksklusif. Lebih dari itu. Allah menghendaki kita sebagaimana Juruselamat kita Yesus, menjadi terang bagi orang-orang di sekitar kehidupan kita dalam pola pikir, sikap dan perbuatan kita sehari-hari.

Bagaimana kita bisa menjadi terang, jika kita terus bercokol dan berkubang dengan  hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Kita selalu mengeluh dan meminta banyak dari Tuhan tanpa kita memperhatikan kehendakNya. Apa jadinya jika kita semua tidak dapat mendengar panggilan Tuhan dan mengabaikan firman Tuhan dalam hidup kita? Jelas hidup kita sama seperti Israel: gagal memancarkan kemuliaan Allah.
***
Menjadi hamba Tuhan berarti menjadi duta Tuhan yang dipersiapkan mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Sepatutnya kita bersyukur dipangil dan diproses sedemikian rupa menjadi duta Allah berkarya bagi kemuliaan-Nya. Tuhan melengkapi kita dengan kuasa Roh Kudus sehingga perkataan-perkataan kita penuh dengan kuasa berkat Allah.

Kita bersyukur kepada Allah bagi saudara-saudara yang setia dan menjadi sungguh-sungguh; duta Tuhan yang tidak pernah lelah dan putus asa dalam pelayanannya. Kita mendukung di dalam doa dan semangat bagi saudara-saudara kita; suami, istri, anak yang mengerti panggilan Tuhan bahwa kita bukan lagi orang-orang yang terhilang; orang-orang yang hanya membutuhkan belas kasihan Allah, tetapi menjadi pembawa berkat; yang selalu siap dipakai Tuhan bagi Kerajaan Sorga.
***
Sudah tidak pada tempatnya dan bukan waktunya saudara menunda panggilan Tuhan atau mengatakan bahwa hidup saudara belum layak. Tuhan Allah kita mengutus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita, untuk menyampaikan kabar baik; kabar sukacita yang menjadikan kita beroleh damai sejahtera dan janji Kerajaan Sorga. Kita sekarang tidak hidup dalam kebencian dan aksi kekerasan. Kita tidak lagi hidup dalam kepahitan dan selalu membicarakan selumbar di mata saudara kita.
***
Sebagai duta-duta Kristus, kita jadi hamba Tuhan, yang turut berkontribusi bagi masa depan negara yang kita cintai bersama. Tidak hanya mereka yang menjadi wakil rakyat dan presiden, disebut hamba Tuhan, kita pun adalah hamba Tuhan jika kita selalu melayani Tuhan dalam kebenaran dan kejujuran; jika kita menggunakan hak konstitusional kita dengan bertanggungjawab sesuai hati nurani yang suci.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun