Presensi merupakan hal penting bagi mahasiswa karena presensi dapat menentukan bisa tidaknya mahasiswa mengikuti ujian. Pada semester gasal tahun ajaran 2016-2017, Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah memanfaatkan mesin finger print untuk presensi mahasiswa, karyawan dan dosen. Mesin presensi finger print adalah mesin biometrik yang mampu memberikan data presensi dengan cara mengidentifikasi sidik jari.
Meski sudah digunakan sejak setahun yang lalu, namun sampai saat ini sistem presensi menggunakan mesin finger print ini masih mendapatkan pro dan kontra oleh para mahasiswa.
Sebagian mahasiswa mengapresiasi dengan adanya mesin finger print ini. Karena dengan adanya mesin finger print ini justru mempermudah sistem presensi. Penggunaan mesin finger print ini mampu membuat mahasiswa lebih disiplin dan lebih jujur.
"Sistem ini mempermudah, karena dengan adanya sistem ini mahasiswa jadi tidak bisa titip absen kepada temannya" ujar Isabella, mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi.
Berbeda dengan pendapat sebelumnya, sebagian mahasiswa merasa kurang nyaman dengan adanya sistem presensi baru ini. Mereka berkata bahwa sistem finger print ini justru menyulitkan mereka, hal ini dikarenakan banyak mahasiswa yang terkadang sidik jarinya tidak terdeteksi oleh mesin finger print tersebut, sehingga setelah selesai perkuliahan mereka harus lapor ke bagian Tata Usaha untuk mengurus presensi mereka.Â
"agak ribet, soalnya sering banget nggak terdeteksi, jadi repot harus ngurus ke Tata Usaha segala" Ungkap salah satu mahasiswi. Selain permasalahan deteksi sidik jari, ternyata masih saja ada mahasiswa yang bingung atau belum mengerti mengenai aturan-aturan yang berlaku pada presensi menggunakan mesin finger print ini.
Jika dilihat dari beberapa pendapat pro dan kontra, presensi menggunakan mesin finger print ini diperlukan karena memberi manfaat yang besar. Namun, untuk mengurangu pendapat yang menolak penggunaan mesin finger print ini, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap sistem mesin, dan adanya peraturan yang menjelaskan secara detil mengenai presensi menggunakan mesin finger print dan tidak menggunakan presensi manual, agar mahasiswa menjadi lebih paham terhadap aturan sistem presensi baru ini.
