Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kasus Gofar Hilman, Pentingnya Mendukung Korban Pelecehan Seksual

9 Juni 2021   20:59 Diperbarui: 9 Juni 2021   21:23 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini ramai di Twitter mengenai  speak up seseorang yang diduga korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gofar Hilman. Kasus Gofar Hilman tersebut turut menjadi perenungan bersama, termasuk memantau berbagai reaksi netizen menghadapi kasus pelecehan seksual.

Kasus Gofar Hilman ramai dibicarakan netizen di Twitter saat cuitan dari akun bernama Nyelaras, menceritakan pengalamannya 3 tahun silam, di sebuah tempat hiburan dan bertemu dengan Gofar Hilman. 

Ia mengaku Gofar Hilman memeluk dari belakang dan menyentuh beberapa daerah sensitifnya. Perilaku tersebut dilakukan tanpa seizin korban dan bisa dikategorikan sebagai pelecehan seksual.

Ciri-ciri pelecehan seksual

Pelecehan seksual atau sexual abused adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku yang memaksa untuk menyentuh tubuh hingga memaksa melakukan aktivitas seksual tanpa mendapat izin dari korban. Tidak hanya bersentuhan fisik, pelecehan seksual juga bisa dilakukan secara verbal.

Ciri-ciri pelecehan sosial secara fisik

  • Memaksa seseorang untuk melakukan aktivitas seksual
  • Memaksa menyentuh bagian tubuh seseorang
  • Memeluk, mencium, hingga memaksa korban untuk melakukan hal yang sama dengan cara paksaan.

Ciri-ciri pelecehan sosial secara verbal

  • Melakukan catcalling, bersiul, dan memberikan kalimat dengan nada menggoda cenderung melecehkan saat perempuan/laki-laki lewat
  • Mengatakan kalimat tidak senonoh secara langsung

Ciri-ciri pelecehan seksual secara daring

  • Mengirimi gambar tidak senonoh (foto kelamin, foto seksual) kepada seseorang tanpa izin
  • Revenge porn
  • Memberikan komentar yang memuat kalimat melecehkan
  • Membagikan gambar/foto seseorang tanpa izin

Oleh karena itu, dimanapun kita berada, sudah semestinya untuk mengetahui tindakan mana saja yang berpotensi sebagai pelecehan seksual.

Jangan sampai korban terpaksa diam karena merasa sendirian, tidak berani, terlebih sang pelaku memiliki power yang kuat.

Pentingnya mendukung korban pelecehan seksual untuk speak up

Ketika ada pertanyaan; seberapa penting mendukung korban pelecehan seksual? Saya dengan tegas menjawab; penting! Penting banget!

Mendukung korban pelecehan seksual artinya kita tegas dengan tidak membenarkan tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja, tanpa memandang gender, tidak memandang usia---perempuan, laki-laki, tua, muda, hingga anak-anak, bisa saja jadi korban pelecehan seksual.

Kasus Gofar Hilman adalah contoh kasus pelecehan seksual dimana sang korban berani untuk melakukan speak up! Speak up adalah istilah bagi seseorang yang berani bersuara terkait kejadian yang dialaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun