Pada Rabu malam tanggal 11 Agustus 2021, saya mengikuti acara "Belajar dari Bintang" melalui zoom meeting, dengan narasumber Bunda Helvi Tiana Rosa, sedangkan pewara Bunda Asma Nadya.Â
Dalam materi pemaparan awal, beliau menampilkan slide sebuah judul drama korea (drakor) "Crash Landing On You."Â
Bunda Helvi mengatakan awalnya tidak suka menonton drakor, atas saran adiknya Asma Nadya, baru melirik film dari negeri ginseng tersebut.
Mendengar pemaparan beliau, saya tertawa karena merasakan hal yang sama. Saya suka menonton film, tetapi tidak untuk drakor. Alasannya waktu itu, yang namanya drama pasti film episode bersambung, durasinya panjang, lengkap tangis-tangisan, suka atau sedih.Â
Meskipun pecinta film mengatakan aktornya cakap, menurut saya karena polesan. Dari dulu film yang saya sukai adalah film-film laga (action) yang selesai sekali nonton. Aktor idola adalah bintang-bintang hollywood seperti Tom Cruise, Keanu Reeves, Ben Affleck dan masih banyak lagi.
Ketika saya mulai menggeluti dunia literasi di masa pandemi dan mengikuti kelas-kelas kepenulisan. Drakor menjadi rekomendasi untuk ditonton. Di sebuah kelas yang menjadi narasumber bunda Asma Nadia, beliau menyarankan untuk menonton drakor.Â
Drakor bisa menjadi inspirasi untuk mendapatkan ide, alur dan plot. Kesimpulannya menonton drakor penting karena bagian dari mencari inspirasi untuk menulis.Â
Ini saya buktikan, ketika saya menulis sebuah cerpen, untuk menggambarkan lokasi saya membayangkan tempa dalam di sebuah film misalkan ruangan kerja.
Dari sana saya mulai melirik drama korea, sesuai dengan hobi saya, memulai menonton film bergenre action dan thriller. Meskipun dalam berjalannya waktu, film yang ditonton banyak yang mangkrak dan ditinggalkan pada episode tertentu.
Drakor Pertama yang Ditonton
Teringat ketika diklat di Kota Medan tahun 2010 selama tiga minggu di hotel, dengan jadwal yang sangat padat. Masuk kelas satu hari penuh, berlanjut malam. Jadwal sore kelas berakhir setiap pukul lima.