Mohon tunggu...
Sri wahyuni
Sri wahyuni Mohon Tunggu... Luh Sri Wahyuni/Mahasiswa PGSD/Universitas Pendidikan Ganesha

Luh Sri Wahyuni lahir pada tanggal 8 juni 2005,anak ke terakhir dari 2 bersaudara, memiliki hobby menyanyi walau suara jelek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perjalanan Ekonomi Desa Sumurgeneng: Implikasi dari Ketidakmampuan Mengelola Keuangan Setelah Mendapatkan Rezeki Nomplok

24 Februari 2025   16:55 Diperbarui: 24 Februari 2025   20:17 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
masyarakat desa sumurgeneng berbondong-bondong membeli mobil(sumber: https://surabaya.kompas.com/read/20

Warga dapat membeli rumah lebih layak, kendaraan, atau memenuhi kebutuhan hidup yang sebelumnya sulit dijangkau. Banyak warga memanfaatkan uang ganti rugi untuk membuka usaha seperti toko, warung, atau investasi lain. Infrastruktur seperti jalan, sekolah, dan fasilitas umum dapat berkembang karena adanya dana dari warga maupun pemerintah. Selain itu bisnis lokal mendapatkan keuntungan dari daya beli yang meningkat di masyarakat.

Tidak semua warga mampu mengelola uang dengan baik, sehingga banyak yang menghabiskannya untuk gaya hidup mewah yang tidak berkelanjutan. Harga barang dan tanah di desa melonjak karena daya beli masyarakat meningkat drastis, sehingga menyulitkan warga lain yang tidak mendapat kompensasi. Selain itu muncul kesenjangan antara warga yang menerima ganti rugi besar dengan yang tidak, yang bisa menimbulkan konflik sosial. Setelah lahan dijual, sebagian warga kehilangan sumber pendapatan utama mereka, terutama petani atau buruh tani. Beberapa warga memilih untuk membeli barang mewah seperti mobil dan motor daripada berinvestasi, yang bisa membuat mereka jatuh miskin setelah uang habis.

Berdasarkan hasil analisis mengenai ganti rugi yang besar sangat mempengaruhi pola konsumsi dan perubahan perilaku ekonomi masyarakat, dimana meningkatnya konsumsi masyarakat Desa Sumurgeneng baik dalam hal barang maupun jasa, hal ini dapat dibuktikan dengan masyarakat Desa Sumbergeneng yang kebanyakan langsung berbondong-bondong membeli mobil menggunakan uang hasil dari ganti rugi lahan tersebut.

Dampak jangka panjang dari perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh pembangunan Bendungan Jlantah terlihat dalam krisis ekonomi dan sosial yang dialami oleh sebagian warga Desa Tlobo. Walaupun mereka sempat merasakan peningkatan kesejahteraan berkat ganti rugi yang besar, beberapa di antaranya justru mengalami ketidakseimbangan dalam keuangan pribadi. Banyak warga yang, setelah memperoleh kekayaan sementara, kembali ke pola hidup lama mereka atau bahkan menghadapi masalah yang lebih buruk, seperti meningkatnya utang yang sulit dilunasi. Ini menunjukkan bahwa tanpa manajemen keuangan yang bijak, perubahan gaya hidup ini bisa membawa mereka pada kesulitan ekonomi yang berkepanjangan. Ketidakseimbangan dalam pengelolaan uang ganti rugi yang seharusnya digunakan untuk investasi jangka panjang malah menyebabkan penurunan kesejahteraan ekonomi mereka. Hal ini menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang matang dan pemahaman yang lebih baik tentang ekonomi agar dana yang diterima dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

Fenomena yang terjadi di Desa Tlobo menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan sumber daya ekonomi dengan bijaksana. Meskipun ganti rugi yang diterima dapat meningkatkan kesejahteraan dalam jangka pendek, tanpa pengelolaan yang tepat, hal ini dapat berpotensi menimbulkan masalah ekonomi di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan keuangan yang lebih baik agar dana yang diperoleh dapat dimanfaatkan secara maksimal dan memberikan manfaat jangka panjang. Edukasi mengenai perbedaan antara kebutuhan dan keinginan menjadi hal yang penting untuk mencegah pengeluaran yang tidak produktif. Selain itu, pemahaman yang mendalam mengenai ekonomi dan pengelolaan keuangan pribadi sangat diperlukan untuk menghindari krisis keuangan yang bisa merugikan individu dan keluarga. Dengan demikian, masyarakat perlu memanfaatkan dana yang diterima untuk investasi jangka panjang yang dapat memperkuat kesejahteraan mereka dalam jangka waktu yang lebih lama, baik dari segi ekonomi maupun sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun