Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... -

Saya seorang Muslimah, pemilik http//astutiana.blogspot.com.Nenek dari 3 orang cucu, mengajar di SMK Swasta Surakarta. Punya passion menulis dan berbagi kisah hidayah dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, dan amat sangat berharap mendapat kemudahan dalam menggapai ridha Allah. Mempunyai moto bahwa “Hidup adalah berjuang untuk taat pada aturan Allah sampai ajal menjemput” Punya obsesi berdakwah lewat tulisan. Kontak person 085728304241 atau akun fb. http://www.facebook.com/astutiana.sugiastuti. twitter@astutianaM ...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hari Gini Masih Marah????? No Way lahhh…

12 Agustus 2011   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:52 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siapa bilang mengelola marah itu sulit??? Kalau dipelihara dan besar besarkan, lalu didramatisir ya jelas marah itu akan meledak dan memacu hormon stress muncul sehingga mempengaruhi organ tubuh yang lain.

Untuk menghindari hal itu mengapa Amarah tidak kita kelola dengan baik sehingga bisa hidup damai dengan marah. Janganlah  marah  dijadikan pemicu hal buruk pada diri kita. Banyak cara orang mengelola amarah misalnya dengan melampiaskannya dalam bentuk makan, berteriak, membalas dendam dengan menyakiti orang yang menyebabkan dia marah, sehingga semakin panas bak dikompori yang akhirnya akan meledak.

Sebelum anda terjebak dalam amarah ada baiknya anda merenungkan atau mawas diri dengan amarah lalu menyimak artikel ini dengan serius, paling tidak anda tahu bagaimana harus berbuat dalam mengelola amarah sehingga tidak terjebak dalam situasi yang tidak nyaman.

Ada Lima langkah yang bisa dijalankan ketika perasaan marah itu datang melanda.

1.Istighfar. Ini sangat penting karena kebalikan dari istighfar justru di saat marah sering kali kita justru mengumpat, menyalahkan orang lain, gerundel,uring uringan, dan yang lebih parah lagi mencari kambing hitam, Dengan istghfar hati akan lebih tenang, rasa marah pun mereda.

2.Pahami posisi orang lain. Ini sangat penting.Anda mungkin tidak akan meledakkan amarah itu pada tempat yang salah. Karena anda paham sedang berhadapan dengan siapa, latar belakangnya, bagaimana dia, dalam kondisi apa, koq dia bisa bertindak seperti itu, oh layaklah kalau dia berbuat begitu. Ahay hati jadi tenang, dan anda bisa tersenyum dan berkata: “Okay lah kalau begitu”

3.Keluar Rumah,lakukan olahraga. Ternyata dengan keluar rumah dan berolahraga secara teratur bisa mengendalikan amarah. Orang yang berolahraga beban pikirannya jadi ringan,terasa fresh setelah melakukan olahraga,bisa menghirup udara segar, melihat alam sekitar, dan rasa bersyukur semakin bertambah.Jadi bisa mengusir amarah dengan mudah.

4.Olah nafas dengan baik. Melatih pernafasan sangat penting untuk mengusir amarah Menarik nafas dalam dalam, sangat membantu menenangkan diri atau mengurangi kecemasan. Berlatihlah bernapas perlahan-lahan, luangkan waktu untuk berhenti di akhir setiap helaan dan hembusan napas. Dengan pernapasan seperti ini, perut Anda akan mengembang seperti balon saat menarik napas, dan mengempis ketika Anda menghembuskan napas. Sementara itu, dada tidak akan mengembang. Jika teknik ini sulit dilakukan, cobalah berbaring telentang dengan lutut ditarik ke atas dan kaki rata di lantai. Selain itu, menempatkan tangan di perut juga dapat membantu untuk merasakannya naik saat menarik nafas.

5.Lakukan aktivitas yang menenangkan. Banyak kegiatan yang bisa menenangkan hati dan pikiran, seperti menyalurkan hobi memancing,berkebun,yoga,atau juga bermain music, dan melukis

Ketika anda memahami Lima langkah ini dengan benar, anda mungkin dapat meredam amarah dan meresponnya dengan cara yang lebih positif. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun