Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Investasi Hijau Berkelanjutan untuk Memulihkan Dunia dari Dampak Emisi Rumah Kaca

24 Juli 2022   00:02 Diperbarui: 24 Juli 2022   00:06 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 gambar koleksi pribadi dengan canva

Kesempatan yang diperoleh Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022  merupakan sejarah baru bagi Indonesia di forum international, yang mengusung tema  " Recover, Together, Rocover Stronger". Indonesia diharapkan bisa mengajak masyarakat dunia untuk saling mendukung, pemulihan global, dan tumbuh bersama lebih kuat dan berkelanjutan setelah Pandemi.

Delegasi G20 dalam pertemuan kedua Trade, Invesment, and Industry Working Gruop ( TIIWG0) / The Second TIIWG Meeting di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022), mengungkapkan selama ini terdapat ketimpangan dan ketidakadilan dalam aliran investasi antara negara maju dan negara berkembang. Hal tersebut disampaikan oleh menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM), Bahlil Lahadalia,

"Hanya satu perlima saja investasi energi hijau yang mengalir ke negara berkembang. Atau 2/3 dari total populasi dunia hanya menjadapatkan 1/5 dari total investasi hijau." Perlakuan tidak adil ini mengundang reaksi karena harga karbon negara berkembang dinilai sangat murah dibandingkan dengan harga karbon negara maju. Padahal pada forum-forum internasional disebutkan kesepakatan menurunkan emisi rumah kaca adalah tugas semua negara yang ada di bumi ini.

Pembahasan soal investasi hijau yang mendukung pemulihan ekonomi global masuk dalam salah satu poin bahasan dari 3 isu yang bahas dalam petemuan kedua TIIWG. Secara keseluruhan tiga isu yang dibahas, yaitu: Reformasi WTO (Worid Trade Organization), Respon Perdagangan, Investasi, dan Industri terhadap Pandemi dan Arsitektur Kesehatan Global; serta mendorong Investasi Berkelanjutan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Global.  Pertemuan ini merupakan rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia. Adapun gelaran acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 nantinya akan dilaksanakan di Bali pada November 2022.

Dalam kesempatan lain, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan bahwa pihaknya bakal mendorong investasi lebih besar untuk mendukung agenda ekonomi hijau (green economy) di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. Sebuah upaya yang bertujuan untuk memulihkan ekonomi menjadi lebih kuat dan lebih tangguh serta mempercepat tujuan pembangunan berkelanjutan, dengan mengadopsi nilai tradisional dan kearifan lokal. Pertumbuhan green business nantinya bisa memberi ruang luas, tidak hanya pada perusahaan skala besar tetapi juga UMKM di pusat maupun di daerah. Sehingga menciptakan ketangguhan ekonomi yang berkelanjutan.

Bank Indonesia  (BI) sebagai otoritas moneter ikut berkontribusi mendukung tencapainya investasi hijau yang berkelanjutan untuk mendorong pembiayaan ekonomi di Indonesia.

Isu keuangan berkelanjutan merupakan salah satu topik dari 6 isu prioritas di bidang keuangan yang akan diangkat pada Presidensi G20 Indonesia.  Isu keuangan berkelanjutan ini terkait dengan upaya mengembangkan sumber-sumber pembiayaan yang mendukung upaya dunia mengatasi perubahan iklim, termasuk resiko transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun