Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Mengenang Mas Wahyu] Penulis itu Telah Menyatu dengan Tokoh Fiksinya

16 Mei 2018   21:44 Diperbarui: 16 Mei 2018   21:56 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diambil dari Puisi Mas Wayu, takdir Cinta Kita

mungkin terlalu banyak cinta yang kau punya

hingga jantungmu tak kuat menahannya

tapi cinta itu pula yang menguatkanmu 

menahan sakit menjadi diksi-diksi indah

hingga semua orang merasa berada di jantungmu

menikmati setiap untaian kata yang rajin kau tata

hingga waktupun tiba , kau harus hadapi yang nyata

itupun tetap jadi bahan inspirasimu

mungkin juga kau telah berencana tuliskan pengalaman termahal yang baru kau jalani

kau bilang hanya 10 hari off tak aktif di WAG

hingga waktu lebih tak muncul juga sapamu

padahal kau telah berjanji akan meneruskan cerita bersambungmu

yang tiba-tiba saja, kau buat usai dengan kematian tokohnya.

aku protes, kau bilang biar cepet usai ceritanya, tokohnya harus mati

dan hari ini ternyata tokoh itu menjelma dalam jantungmu

menghentikan cerita, dan kisah-kisah yang belum sempat teroreh

hingga semua orang menyadari

engkaulah penulis yang menyatu dengan  tokoh  jelmaanmu

dalam fiksi-fiksimu, dalam diksi-diksimu

dan lebur dalam pusaramu.

 peranmu tak pernah tergantikan lagi

selamat jalan penulis, yang juga tokoh fiksi sejati

kami akan selalu mengenang

bila rindu tiba, biarlah kubuka kembali indahnya fiksimu

Selamat Jalan Mas Cinta..

Selamat jalan Mas Wahyu

Semoga pelukan Tuhan lebih menenangkanmu.

Kudus, 16 Mei 2018

Dinda Pertiwi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun