Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kompasiana Ternyata Membuat Rindu saat di Luar Kota

3 Januari 2019   10:43 Diperbarui: 4 Januari 2019   15:44 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah "off " menulis di Kompasiana sejak tanggal 21 s.d 29 Desember 2018, kerinduan itu mulai terasa sepertinya lama sekali tidak berinteraksi dengan para Kompasianer. Sesekali masih  membuka Kompasiana sekilas khususnya tulisan terbaru dan pilihan editor, untuk mengobati rasa rindu. 

Kehangatan dan rasa nyaman berada di keluarga besar Kompasiana selalu ingin segera pulang ketika sedang berada di luar kota. Sebenarnya ketika di luar kotapun dapat menulis di Kompasiana melalui "mobile", namun berkali-kali gagal ketika tulisan sudah tinggal tayang hilang semua karena tidak tersimpan.

Kompasiana sudah memberi panduan untuk menulis via mobile, namun masih terkendala secara teknis, mengikuti langkah-langkahnya. Sekedar untuk membuka Kompasiana tidak ada kendala. Namun bila menulis langsung beresiko hilang saat jaringan internet tidak stabil, otomatis tulisan yang belum tersimpan terhapus. 

Oleh sebab itu wajib setiap saat menyimpan tulisannya yang masih berupa "draft" supaya tetap utuh dan siap tayang. Selain itu menulis melalui "keybord" smartphone perlu kebiasaan dan keterampilan tersendiri, mengingat huruf-hurufnya lebih kecil dibanding jari jemari tangan. Akibatnya sering salah ketik dalam tulisannya, dan memerlukan ketelitian tinggi serta waktu yang diperlukan lebih lama dibanding menulis diatas "keybord" PC atau laptop.

Cara kedua, menuliskan "draft" via aplikasi pengolah kata yang tersedia di Playstore atau Appstore, dengan kata kunci "notes". Ternyata untuk smartphone android dan apple iphone berbeda, ketika sudah membuka Appstore di Iphone masih menemui kendala teknis, mengingat saya termasuk generasi "baby boomer" jadi untuk utak-utik harus bertanya kepada yang lebih ahli, atau generasi X, Y, dan Z yang lebih familiar dengan smartphone yang berbasis android dan apple iphone. 

Inilah yang disebut dengan pepatah Jawa:"Kebo nusu gudel" (Kerbau menyusu anak kerbau), yang berarti dalam belajar atau mencari ilmu seseorang yang lebih tua, berguru/belajar kepada orang yang lebih muda yang mempunyai ilmunya.

Daripada menulis di Kompasiana melalui mobile secara langsung beresiko hilang tulisannya ketika siap tayang, bikin hati kecewa lebih baik selama di luar kota sengaja "off" menulis. Ide-ide yang berseliweran di benak ditahan dulu, kalau sudah sampai Yogyakarta baru di tulis. Pastinya ide-ide dasar ditulis dalam kertas atau pengingat supaya dapat memancing tulisan selanjutnya. 

Rasa rindu menulis di depan laptop pasti ada, tetapi untuk sementara ditahan dulu dan menikmati "quality time" bersama keluarga yang mulai jarang dirasakan karena kesibukan masing-masing dengan pekerjaan dan keluarga kecilnya. Hari-hari biasa di rumah yang dulu masih terdengar celotehan anak-anak bermain, nonton TV bersama, pergi bersama, sekarang tinggal di Depok dan Jakarta, karena tuntutan pekerjaan. Sedang yang di Yogyakarta juga bertempat tinggal berbeda, sehingga kebersamaan menjadi sangat berharga.

Semua itu patut disyukuri, dinikmati, dan dirasakan, ketika ada kesempatan menengok mereka di Depok dan Jakarta. Waktu pergi bertepatan dengan masa libur anak-anak sekolah, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), sehingga tarif tiket kereta api eskekutif Yogyakarta -- Jakarta dari biasanya Rp 370.000,- menjadi Rp 550.000,-. 

Tarif ini berlaku mulai tanggal 21 Desember 2018 sampai 7 Januari 2019, setelah tanggal itu kembali ke  tarif biasa. Artinya selama Nataru kenaikan tarif KA Eksekutif jurusan Yogyakarta -- Jakarta sebesar Rp 180.000,- (48.64 persen). 

Untuk anak dibawah 3 (tiga) tahun gratis tetapi tidak dapat kursi, dan anak usia diatas 3 (tiga) tahun membayar penuh. Bagi yang berusia 60 tahun keatas tetap mendapat diskon sebesar 20 persen dari Rp 550.000,- = Rp 110.000,-, jadi membayar Rp 440.000,- syarat menunjukkan copy KTP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun